News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Peru Umumkan Keadaan Darurat di Lima selama 30 Hari, Imbas Protes Pendukung Pedro Castillo

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demonstran memblokir jalan raya Pan menuntut pengunduran diri Presiden Peru, Dina Boluarte, di Ica, Peru selatan, pada 6 Januari 2023. - Presiden Peru Dina Boluarte, penerus Presiden Pedro Castillo yang digulingkan, menyerukan dialog dengan mereka memblokir jalan di beberapa daerah pada hari Kamis, menuntut pengunduran dirinya. Protes terhadap pemerintah baru dilanjutkan pada 4 Januari setelah jeda liburan akhir tahun. Para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri Boluarte, yang menjabat hampir sebulan lalu, serta penutupan Kongres dan pemilihan awal segera. (Photo by Hugo CUROTTO / AFP)

Di antara yang tewas adalah seorang polisi yang diserang dan dibakar sampai mati oleh sekelompok pengunjuk rasa.

Peru telah dilanda ketidakstabilan politik dalam beberapa tahun terakhir.

Presiden Peru Dina Boluarte (DW)

Baca juga: Presiden Peru Pedro Castillo Dicopot dari Jabatannya karena Upaya Kudeta terhadap Konstitusi

Presiden Peru Dina Boluarte Menolak Mundur

Dina Boluarte adalah orang keenam yang memegang kursi kepresidenan dalam lima tahun terakhir.

Ia bersikeras tidak akan mundur dalam pidatonya yang disampaikan larut malam di TV pemerintah, Jumat (13/1/2023).

“Beberapa suara yang datang dari faksi kekerasan dan radikal meminta pengunduran diri saya, memprovokasi penduduk ke dalam kekacauan, kekacauan dan kehancuran,” kata Dina Boluarte, seperti diberitakan Al Jazeera.

“Saya tidak akan mengundurkan diri. Komitmen saya adalah dengan Peru.”

Dalam pidatonya, Dina Boluarte menyayangkan aksi protes yang terkadang berubah menjadi kekerasan.

“Saya tidak bisa berhenti mengulangi penyesalan saya atas kematian orang Peru dalam protes ini,” katanya.

“Saya minta maaf atas situasi ini.”

Namun, dia menolak kemungkinan mengadakan majelis konstitusi seperti yang diminta oleh pengunjuk rasa.

Ia mengambil contoh pada kesulitan yang dialami tetangga Peru, Chili, dalam menyusun dan menyetujui konstitusi baru.

“Itu tidak bisa terjadi dalam semalam,” kata Dina Boluarte.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Pedro Castillo

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini