News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

TNI AL Dikabarkan Kirim Kapal Perang Awasi Kapal China yang Kerap Mondar-mandir di Laut Natuna

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KRI Frans Kaisiepo 368 saat mengikuti Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) terbesar bertajuk Super Garuda Shield 22 di Laut Natuna Selatan dan Perairan Dabo Singkep, Minggu (7/8/2022).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia dikabarkan mengirim kapal perang ke Laut Natuna untuk mengawasi kapal penjaga pantai China yang kerap memasuki wilayah Indonesia.

Sebelumnya dilaporkan sebuah kapal penjaga pantai China terlihat mondar-mandiir di perairan Natuna.

Baik Indonesia maupun China mengklaim sebagai pemilik perairan yang kaya sumber daya itu.

Media CNN mengungkapkan bahwa kapal penjaga pantai China yang berdasarkan data pelacakan kapal adalah CCG 5901, berlayar di perairan Laut Natuna.

Kapal tersebut dilaporkan mondar-mandir di dekat lading gas Bloc Tuna dan ladang minyak serta gas Vietnam Chim Sao sejak 30 Desember.

Baca juga: Tingkatkan Pengamanan di Perbatasan, TNI Bakal Tambah Pasukan di Natuna

CNN mengungkapkan bahwa Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia Laksamana Muhammad Ali telah mengirim kapal perang, patrol pesawat maritime dan drone untuk mengawasi kapal penjaga pantai China itu.

“Kapal China tersebut tak melakukan aktivitas mencurigakan apa pun,” katanya.

“Namun kami perlu mengawasinya karena berada di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia untuk sementara waktu,” tambah Muhammad Ali.

CNN juga mengungkapkan insiden tersebut terjadi setelah adanya kesepakatan ZEE antara Indonesia dan Vietnam.

Selain itu juga setelah Indonesia setuju untuk mengembangkan lapangan gas Tuna di Laut Natuna dengan perkiraan total investasi lebih dari 3 miliar dolar AS atau setara Rp45 triliun.

Sementara itu, Al-Jazeera mengungkapkan bahwa kehadiran kapal China itu mungkin menandakan peningkatan ketegasan China setelah terjadinya kesepakatan ZEE Indonesia dan Vietnam.

Mereka mengungkapkan pada 2017, Indonesia mengganti nama bagian utara ZEE-nya menjadi Laut Natuna Utara.

Ini menjadi bagian dari penolakan terhadap ambisi dan klaim territorial maritime China di Laut China Selayan.

Di bawah UNCLOS, Indonesia mempertahankan bahwa ujung selatan Laut China Selatan, yang berganti nama menjadi Laut Natuna Utara, ada zona ekonomi eksklusifnya.

Sumber: CNN/Al-Jazeera/Kompas.TV

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini