TRIBUNNEWS.COM - Tiga anak dan tiga orang dewasa tewas karena teriris tali layang-layang yang berlapis kaca selama festival layang-layang di Gujarat, India pada minggu lalu.
Festival tahunan Uttarayan itu menjadi ajang adu layangan dengan cara saling memotong tali lawannya.
Tali layang-layang yang berbahaya sering kali dilapisi bubuk kaca, atau bahkan dilapisi dengan logam, membuatnya setajam silet, seperti diberitakan Channel News Asia, Rabu (18/1/2023).
Pejabat setempat mengatakan beberapa korban tewas kehabisan darah setelah leher mereka diiris oleh benang layang-layang.
Sebanyak 176 peserta lainnya terluka setelah menderita luka dan jatuh saat menerbangkan layang-layang.
Baca juga: Sejarah Hari Layang-layang Internasional 2023 yang Diperingati Tiap 14 Januari
Kasus Tali Layang-layang yang Mengiris Leher
Seorang gadis berusia 2 tahun terkena tali layang-layang pada lehernya saat mengendarai sepeda dengan ayahnya di kota Bhavnagar.
Gadis kecil itu meninggal di rumah sakit setempat.
Dalam insiden lain, Kismat yang berusia 3 tahun sedang berjalan pulang bersama ibunya di kota Visnagar minggu lalu.
Lehernya teriris benang layang-layang.
Ia sempat dibawa ke rumah sakit, sebelum dinyatakan meninggal.
Baca juga: Polisi Akan Tindak Tegas Pemilik Layang-layang di Tulungagung Jatim yang Sebabkan Korsleting Listrik
Di kota Rakjot, polisi mengatakan Rishab Verma yang berusia 7 tahun sedang mengendarai sepeda bersama orang tuanya.
Lehernya terlilit tali layang-layang hingga mengakibatkan kematiannya, seperti diberitakan The New York Post pada Rabu (18/1/2023).
Kecelakaan serupa dilaporkan terjadi di distrik Vadodara, Kutch dan Gandhinagar, yang menyebabkan kematian Swamiji Yadav (35), Narendra Vaghela (20), dan Ashwin Gadhvi, yang lehernya teriris saat bersepeda.