Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tomoya Yanagimoto, seorang mantan karyawan rumah sakit di Osaka Jepang telah didakwa melakukan pelecehan seksual terhadap 10 pelajar sekolah dasar (SD) di sebuah kompleks apartemen di Prefektur Osaka selama enam tahun terakhir.
Pria berusia 26 tahun itu telah memeriksa perilaku anak-anak selama lebih dari setahun dan mengincar waktu yang tepat untuk pulang sendirian.
"Terdakwa adalah Tomoya Yanagimoto, usia 26, mantan karyawan rumah sakit di Momoyamadai, Kota Suita," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (20/1/2023).
Menurut kantor kejaksaan, Tomoya Yanagimoto dituduh membobol kompleks apartemen di Prefektur Osaka dan melakukan pelecehan seksual serta melukai sepuluh pelajar SD.
Baca juga: Keluarga Tersangka Pelecehan di Sukabumi Laporkan Nenek Korban Terkait Dugaan Penganiayaan
Tersangka juga mengancam para korbannya dengan pisau antara tahun 2016 sampai dengan tahun Mei 2022.
Menurut polisi, diyakini bahwa pelaku memeriksa perilaku korban seperti lokasi rumah dan apakah mereka dapat membuka pintu depan sendiri selama sebulan hingga lebih dari setahun, dan masuk ke kamar ketika mereka kembali ke rumah sendirian.
Tersangka menargetkan siswa sekolah dasar karena dia pikir mereka tidak akan melawan dan tak akan lapor kepada orang tua karena ketakutan.
Pihak kepolisian Jepang mendesak warga untuk memeriksa apakah ada yang mencurigakan di dekatnya ketika memasuki rumah, bahkan di apartemen polisi meminta agar menggunakan kunci otomatis setelah sampai rumah.
Polisi juga meminta masyarakat untuk tidak segera membuka pintu ketika interkom berdering terutama ketika sendirian di dalam rumah.
Polisi kemudian memasang kamera keamanan di sekitar lokasi kejahatan, yang menyebabkan penangkapan ini.
Yanagimoto juga dituduh membobol kamar seorang wanita berusia 20-an tahun, memasang kamera kecil, dan merekam dia membuka pakaian.
Baca juga: Rina Gonoi, Mantan Perwira SDF Jepang Korban Pelecehan Seksual Kini Menjadi Instruktur Judo
Yanagimoto saat diperiksa polisi mengakui tuduhan itu.
"Saya meniru manga erotis dan mengikuti anak-anak di sekolah dasar, memeriksa perilaku mereka selama berhari-hari, seperti rumah tempat mereka tinggal, struktur keluarga, dan lainnya. Barulah kemudian menyergap gadis itu dan melakukan kejahatan," ujarnya.
Polisi menyita ponsel tersangka yang berisi rekaman dan gambar tidak senonoh terhadap para korbannya.
Sementara itu untuk info lengkap terkait beasiswa, upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif serta belajar gratis di sekolah bahasa Jepang, silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang