Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penyelundupan stimulan atau narkoba semakin canggih belakangan ini yang masuk ke Jepang dan seorang China usia 29 tahun ditangkap kasusnya diajukan ke kejaksaan Kamis ini (26/1/2022).
"Bea Cukai Tokyo telah mendakwa seorang warga negara China melanggar undang-undang bea cukai karena mencoba menyelundupkan sekitar 360 ubin tanpa glasir yang direndam sabu-sabu dari Meksiko melalui angkutan udara ke Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis (26/1/2023).
Terdakwa adalah Yuxiaobi yang berusia 29 tahun, seorang warga negara China yang bekerja paruh waktu di Kota Konosu, Prefektur Saitama.
Menurut Bea Cukai Tokyo, tersangka diduga mencoba menyelundupkan sekitar 360 ubin dekoratif tanpa glasir yang diresapi dengan stimulan, total 63 kilogram, dari Meksiko ke sebuah apartemen di Kota Saitama melalui angkutan udara Oktober lalu.
Ubin ditemukan selama pemeriksaan bea cukai, dan Bea Cukai Tokyo mengajukan kasus ini ke Kantor Kejaksaan Umum Distrik Tokyo Kamis ini (26/1/2023).
Selain itu, Bea Cukai Tokyo mengajukan pengaduan kepada Jaksa Distrik Tokyo pada 26 November terhadap Gerald Eiser Juans Albariro, seorang warga negara Kanada berusia 30 tahun, atas dugaan melanggar Undang-Undang Bea Cukai karena mencoba menyelundupkan lebih dari 17 kilogram cairan stimulan yang dilarutkan ke dalam tinta masuk ke Tokyo dengan kargo udara dalam kasus seperti kartrid tinta.
Keduanya telah ditangkap dan didakwa melanggar Undang-Undang Pengendalian Stimulan.
Jumlah penyelundupan stimulan yang tertangkap di yurisdiksi Bea Cukai Tokyo tahun lalu diperkirakan akan lebih dari tiga kali lipat lebih besar dari tahun sebelumnya, dan metodenya menjadi lebih canggih, sehingga Bea Cukai Tokyo semakin memperkuat penegakan hukum di perbatasan saat ini.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.