News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pabrik Senjata Iran Diserang Drone, Israel Diduga Jadi Dalangnya

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Komandan Angkatan Darat Iran, Kiyoumars Heydari menyebut pesawat tak berawak alias drone yang diberi nama Arash-2 ini memang dirancang khusus untuk melakukan serangan ke negara Israel.

Sementara Isfahan, sekitar 350 kilometer (215 mil) dari Teheran, adalah rumah bagi pangkalan udara besar yang dibangun untuk armada jet tempur F-14 buatan Amerika serta Pusat Penelitian dan Produksi Bahan Bakar Nuklir.

Menurut laporan dari TV pemerintah Iran pada Oktober tahun lalu, menunjukkan pengakuan yang diklaim oleh anggota Komala, sebuah partai oposisi Kurdi yang diasingkan dari Iran dan sekarang tinggal di Irak, bahwa mereka berencana untuk menargetkan fasilitas kedirgantaraan militer di Isfahan setelah dilatih oleh badan intelijen Mossad Israel.

Baca juga: Teheran Eksekusi Warga Negara Inggris-Iran Alireza Akbari, Pernah Jabat Wakil Menteri Pertahanan

Sementara itu, para pejabat Israel menolak mengomentari serangan itu.

Secara terpisah, TV pemerintah Iran mengatakan kebakaran terjadi di kilang minyak di zona industri dekat kota Tabriz pada Minggu (29/1/2023) pagi. Penyebab kebarakan itu belum diketahui, dan sebuah rekaman video menunjukkan petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api. Tabriz sendiri berjarak sekitar 520 kilometer (325 mil) dari Teheran.

TV pemerintah Iran juga melaporkan gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter (RC) pada Sabtu malam menewaskan dua orang dan melukai sekitar 664 lainnya di daerah pedesaan di provinsi Azerbaijan Barat serta merusak bangunan di banyak desa.

Selain itu, pemerintah Iran menghadapi tantangan baik di dalam maupun luar negeri karena kesepakatan nuklirnya dengan negara Barat runtuh.

Aksi protes nasional juga mengguncang Iran sejak kematian Mahsa Amini pada September tahun lalu. Amini merupakan seorang wanita Kurdi-Iran yang ditahan oleh polisi moral negara itu setelah diduga melanggar aturan berpakaian wanita yang telah menjadi hukum di Republik Islam Iran sejak 1979. Polisi moral Iran mengatakan jilbab Mahsa Amini terlalu longgar.

Baca juga: Iran Kembali Jatuhkan Hukuman Mati Kepada Tiga Pengunjuk Rasa Di Tengah Kritik Internasional

Israel diduga melancarkan serangkaian serangan terhadap Iran, termasuk serangan terhadap fasilitas nuklir bawah tanah Natanz yang merusak sentrifugalnya pada April 2021. Sementara pada 2020, Iran menyalahkan Israel atas serangan yang menewaskan ilmuwan nuklir militer topnya.

Ketegangan juga meningkat antara Azerbaijan dan Iran, karena Azerbaijan dan Armenia memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh. Iran juga ingin mempertahankan perbatasan sepanjang 44 kilometer (27 mil) dengan Armenia yang terkurung daratan, sebuah langkah yang dapat terancam jika Azerbaijan merebut wilayah baru melalui peperangan.

Iran meluncurkan latihan militer di dekat perbatasan Azerbaijan pada Oktober tahun lalu. Azerbaijan juga mempertahankan hubungan dekat dengan Israel, yang telah membuat marah Iran, dan telah membeli drone buatan Israel untuk militernya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini