Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan untuk pertama kalinya bahwa Ankara dapat menerima Finlandia ke dalam NATO tanpa tetangga Nordiknya, Swedia.
Demikian dilaporkan Agence France-Presse.
Komentar Erdoğan selama pertemuan televisi dengan pemilih yang lebih muda muncul beberapa hari setelah Ankara menangguhkan pembicaraan aksesi NATO dengan kedua negara.
Keputusannya mengancam harapan NATO untuk memperluas blok itu menjadi 32 negara pada pertemuan puncak yang direncanakan pada Juli di ibu kota Lituania, Vilnius.
Baca juga: Presiden Turki Erdogan Minta Swedia Ekstradisi 120 Militan Kurdi jika Ingin Gabung NATO
Finlandia dan Swedia membatalkan non-blok militer selama beberapa dekade dan mendaftar untuk bergabung dengan aliansi pertahanan pimpinan AS sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Turki dan Hongaria tetap menjadi satu-satunya anggota yang gagal meratifikasi dua tawaran melalui pemungutan suara di parlemen.
Legislatif Hongaria diperkirakan akan menyetujui kedua tawaran tersebut pada bulan Februari.
Tapi Erdoğan telah berusaha keras menjelang pemilu 14 Mei yang diperebutkan dengan ketat di mana dia mencoba untuk memberi energi pada basis dukungan konservatif dan nasionalisnya.
Keluhan utama Erdogan adalah penolakan Swedia untuk mengekstradisi puluhan tersangka yang terkait dengan Ankara dengan militan Kurdi yang dilarang dan upaya kudeta tahun 2016 yang gagal.
Dia menarik perbedaan yang jelas pada hari Minggu antara posisi yang diambil oleh Swedia dan Finlandia dalam beberapa bulan terakhir.
"Bila perlu, kami bisa memberikan tanggapan yang berbeda mengenai Finlandia. Swedia akan terkejut ketika kami memberikan tanggapan yang berbeda untuk Finlandia," kata Erdogan.
Dia juga mengulangi permintaannya agar Swedia menyerahkan tersangka yang dicari oleh Ankara.
Baca juga: Turki Balas Tolak Keanggotaan Swedia di NATO Pasca Aksi Bakar Al Quran oleh Politisi Denmark
"Jika Anda benar-benar ingin bergabung dengan NATO, Anda akan mengembalikan para teroris ini kepada kami," kata Erdogan.