Pertama, terkait Asean matters, Indonesia di keketuaannya akan menjadikan ASEAN itu relevan, tidak saja bagi rakyat Indonesia, tapi juga bagi rakyat ASEAN, dan di luar ASEAN.
Baca juga: Lakukan Test Tabrak, Honda WR-V Raih Bintang Lima dari ASEAN NCAP
Indonesia ingin ASEAN tetap memerankan peran sentral sehingga dapat menjadi motor, berkontribusi bagi stabilitas dan perdamaian di kawasan, sampai pada kawasan Indo Pasifik.
"Kita melihat Indo Pasifik adalah kawasan yang sangat statis dan di lokasi ini rivalitas juga terjadi sangat tinggi sekali.
Oleh karena itu, presiden mengatakan, kita ingin menjadikan asean dengan perannya saat ini, menjadi lokomotif, atau untuk menggerakan agar tetap menjadi kawasan yang damai dan stabil," ujarnya.
Terkait episentrum of growth, Indonesian menginginkan agar ASEAN menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Caranya dengan memperkuat kerja sama di bidang kesehatan, karena pendemi belum tuntas.
Kedua, di bidang energi, ketiga, di bidang pangan, keempat, di bidang penguatan untuk kerja sama keuangan.
"Presiden menginginkan agar hal ini, ini aset. Sehingga Asia Tenggara tetap dapat menjadi Epicentrum of Growth atau pusat pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Terkait Indo-Pasifik, selain mengedepankan masalah keamanan, Indonesia juga akan
melakukan pendekatan dari aspek kerja sama ekonomi dan pembangunan.
Dalam ASEAN Indo-Pasifik forum, akan ada 4 kegiatan utama, yakni terkait dengan ekonomi,
digital ekonomi for SDGs, business n investment summit, dan infrastruktur.
"Jadi kalau penjelasan saya tadi ini menyatu menjadi upaya memperkuat ASEAN menjadi Epicentrum of Growth," ujarnya.
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka kick off keketuan Indonesia di ASEAN tahun 2023 di Bundaran HI, Jakarta, kemarin.
Bersama perwakilan Kedutaan Besar negara sahabat di Jakarta dan menteri kabinet Indonesia maju, Presiden Jokowi meresmikan kick off ASEAN secara simbolis memukul rebana.
Keketuaan Indonesia di ASEAN mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Presiden mengatakan keketuaan Indonesia di ASEAN ada di kondisi yang tidak mudah di tengah situasi global yang tidak mudah.
"Krisis ekonomi, krisis energi, krisis pangan, perang, semuanya sedang terjadi," kata Jokowi.
Jokowi meyakini ASEAN masih penting dan relevan bagi rakyat, kawasan dan dunia.
"ASEAN akan terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas di indo Pasifik. ASEAN
akan terus menjaga pertumbuhan ekonomi dan ASEAN Matters: Epicentrum of Growth," ujar Jokowi.(Tribun Network/ras/wly)