TRIBUNNEWS.COM - Militer Ukraina mengaku memukul mundur serangan yang menghujani daerah Blahodatne, wilayah Donetsk timur.
The Guardian melaporkan, laporan harian militer Ukraina pada Minggu (29/1/2023) menerangkan, pasukan Ukraina memukul mundur serangan di dekat Blahodatne dan 13 permukiman lainnya di Donetsk.
Di sisi lain, kelompok tentara bayaran, Wagner Rusia mengatakan menguasai desa Blahodatne pada Sabtu (28/1/2023).
“Unit Wagner PMC telah merebut Blahodatne. Blahodatne berada di bawah kendali kami,” kata kepala Wagner Yevgeny Prigozhin .
Tidak ada konfirmasi segera dari Kementerian Pertahanan Rusia.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-341: Moskow Tembaki Kherson, Rudal Hantam Apartemen di Kharkiv
Dalam beberapa hari ini, pasukan Rusia meningkatkan serangan mereka di timur Ukraina, khususnya di kota Vuhledar dan Bakhmut.
Dikutip Al Jazeera, tujuan utama Moskow adalah merebut wilayah Donetsk timur yang telah dinyatakan sebagai bagian dari Rusia.
Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelensky pada Minggu (29/1/2023) menyerukan agar lebih banyak bantuan senjata diberikan untuk pasukannya.
"Ukraina menghadapi situasi sangat sulit di timur dan membutuhkan pasokan senjata yang lebih cepat dan persenjataan jenis baru untuk menahan serangan Rusia, katanya.
“Situasinya sangat sulit. Bakhmut, Vuhledar, dan sektor lain di wilayah Donetsk – ada serangan Rusia yang konstan,” kata Zelensky dalam pidato video malamnya.
“Rusia ingin perang berlarut-larut dan menghabiskan kekuatan kita. Jadi kita harus membuat waktu menjadi senjata kita," imbuhnya.
Baca juga: 3 Orang Tewas dan 6 Terluka di Kherson setelah Serangan Rusia ke Ukraina
Penembakan di Kherson
Pihak berwenang Ukraina juga melaporkan serangan di selatan kota Kherson.
Dikatakan sedikitnya tiga oran tewas pada Minggu (29/1/2023), setelah Rusia menembaki daerah pemukiman.
Menurut administrasi, rentetan artileri tersebut menewaskan dua pria dan seorang wanita, dan enam lainnya luka-luka.
Fasilitas sipil rusak, termasuk rumah sakit, sekolah, terminal bus, kantor pos, bank, dan bangunan tempat tinggal.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)