TRIBUNNEWS.COM - Pengadilan Iran menjatuhkan hukuman penjara masing-masing 10 tahun kepada pasangan yang terekam menari di jalanan.
Astiyazh Haqiqi (21) dan tunangannya Amir Mohammad Ahmadi (22) memposting video mereka menari di tempat umum, yaitu di depan Menara Azadi di Teheran.
Pada Selasa (31/1/2023), Pengadilan Iran memvonis mereka atas tuduhan mendorong korupsi dan prostitusi publik, serta berkolusi melawan keamanan nasional dan propaganda melawan kemapanan.
Polisi juga menggerebek rumah keluarga Haqiqi sebelum penangkapannya.
Mereka juga diberi larangan menggunakan media sosial selama dua tahun dan harus meninggalkan negara itu, dikutip dari The Guardian.
Baca juga: AS Ungkap Dalang Di Balik Serangan Drone yang Targetkan Pabrik Militer Iran
Astiyazh Haghighi dan Amir Mohammad Ahmadi ditangkap pada awal November 2022 setelah beredarnya video yang memperlihatkan mereka berdansa romantis di depan Menara Azadi.
Haghighi tidak mengenakan jilbab, sehingga bertentangan dengan aturan ketat Iran.
Perempuan juga tidak boleh menari di depan umum, apalagi dengan laki-laki.
Dalam video yang mereka unggah di media sosial, memperlihatkan Amir Mohammad Ahmadi sesekali mengangkat Astiyazh Haghighi ke udara saat rambutnya yang panjang tergerai ke belakang, dikutip dari ABC News.
Astiyazh Haghighi saat ini berada di penjara wanita Qarchak di luar Teheran, tempat yang kondisinya mengkhawatirkan.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Iran, 3 Orang Tewas dan 816 Terluka karena Tertimpa Runtuhan Bangunan
Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia (HRNA) yang berbasis di AS mengatakan, pengacara dari pasangan itu telah dicabut selama proses pengadilan.
Selain itu, upaya untuk menjamin pembebasan mereka dengan jaminan telah ditolak.
Pasangan itu hanyalah dua dari sekitar 14.000 orang yang ditangkap selama beberapa bulan terakhir.
Pemerintah Iran terus menindak siapa pun yang dianggap memiliki hubungan dengan protes atas kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun, yang meninggal saat berada dalam tahanan karena dianiaya polisi moralitas Iran.