"Jika diminta oleh semua pihak terkait, saya pasti akan mempertimbangkannya, tetapi saya tidak memaksakan diri. Saya sudah cukup lama mengetahui bahwa harus ada waktu dan keadaan yang tepat. Jika itu muncul, saya pasti akan mempertimbangkannya," kata Netanyahu pada Selasa lalu.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (3/2/2023), Netanyahu kembali berkuasa sebagai pemimpin Israel pada akhir Desember 2022, ia memulai masa jabatan keenamnya sebagai Perdana Menteri setelah menyelesaikan comeback politik terbarunya.
Netanyahu mengatakan bahwa dirinya diminta menjadi mediator pada tahap awal konflik antara Rusia dan Ukraina pada tahun lalu, namun tidak mempertimbangkan tawaran itu karena dirinya saat itu belum menjabat lagi sebagai perdana menteri.
Saat ditanya siapa yang memintanya menjadi penengah antara Ukraina dan Rusia, Netanyahu enggan mengatakannya.
(Tribunnews.com)