TRIBUNNEWS.COM - Ukraina berencana untuk mengganti Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov.
Hal tersebut dikarenakan adanya isu korupsi yang menerpa Oleksii Reznikov.
Reznikov (56) akan dipindahkan ke jabatan menteri lain dan digantikan oleh Kyrylo Budanov (37).
Dikutip dari Al Jazeera, Kyrylo Budanov sebelumnya mengepalai badan intelijen militer GUR Ukraina.
"Perang menentukan kebijakan personel," kata sekutu dekat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, David Arakhamia.
Akan tetapi, kabar ini belum dikonfirmasi langsung oleh Zelensky.
Baca juga: Tentara Bayaran Rusia Ditembak di Kepala, Sempat Pamer Tengkorak Tentara Ukraina di Tengah Konser
Reznikov telah membantu mengamankan senjata Barat untuk menopang pasukan Ukraina.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
10 Latihan Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Bab 1, Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
Pemecatan Reznikov akan menjadi sosok dengan jabatan tertinggi dalam beberapa waktu terakhir.
Seperti diketahui, Ukraina tengah diterpa badai pemecatan dan pengunduran diri akibat skandal korupsi.
Hal ini dilakukan Zelensky agar Ukraina memenuhi standar kebersihan Barat.
Dikutip dari Fakty, di tengah protes publik, salah satu wakil menteri Reznikov telah dipecat, sementara dua pejabat senior lainnya juga telah meninggalkan jabatan mereka.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-348: Zelensky Ganti Posisi Menhan dengan Kepala Intelijen
Arakhamia mengatakan badan-badan "kekuatan" Ukraina seperti kementerian pertahanan tidak boleh dipimpin oleh politisi selama masa perang.
Akan tetapi, lanjut Arakhamia, yang boleh menjabat menteri pertahanan adalah orang-orang dengan latar belakang pertahanan atau keamanan.
"Kyrylo Budanov akan memimpin kementerian pertahanan, yang sangat logis di masa perang," kata Arakhamia.
Memegang pangkat mayor jenderal, Budanov memimpin intelijen militer sejak Agustus 2020.
"Waktu dan keadaan membutuhkan penguatan dan pengelompokan kembali. Ini terjadi sekarang dan akan terus terjadi di masa depan," ujar Arakhamia.
"Musuh bersiap untuk maju. Kami sedang bersiap untuk mempertahankan diri," tambahnya.
Baca juga: Terjerat Skandal Korupsi, Presiden Zelensky Pecat Menteri Pertahanan Ukraina
Ukraina Terus Diterpa Skandal Korupsi
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan, dirinya akan melakukan perubahan pada pemerintah dan dinas keamanan sebagai bagian dari tindakan keras baru terhadap korupsi.
Dalam pidatonya akhir bulan lalu, Zelensky tidak menyebutkan nama pejabat yang akan diganti.
Akan tetapi, Zelensky mengindikasikan perombakan kabinetnya sudah dekat.
Baca juga: Eks PM Israel Sebut Putin Janji Tidak akan Membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
"Sudah ada keputusan personalia—ada yang hari ini, ada yang besok—terkait pejabat berbagai level di kementerian dan struktur pemerintahan pusat lainnya, juga di daerah dan di sistem penegakan hukum," ujar Zelensky.
Perlu diketahui, Ukraina berada di peringkat 122 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi Transparency International pada tahun 2021.
(Tribunnews.com/Whiesa)