News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Turki

Gempa Turki, KBRI: Sejauh Ini Tidak Ada WNI yang Jadi Korban Tewas

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gempa bumi berkekuatan M 7,8 mengguncang Turki, Senin (6/2/2023) pagi. Akibat peristiwa ini dilaporkan ratusan orang menjadi korban.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 7,8 magnitudo melanda selatan Turki, tepatnya di provinisi Kahramanmaras, Gaziantep dan Osmaniye Senin (5/2/2923) pagi sekira pukul 04.17 waktu setempat.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Turki menyampaikan dalam keterangan tertulisnya, pusat gempa berada di provinsi Kahramanmaras, sekitar 600 kilometer sebelah tenggara ibu kota Turki, Ankara.

Kemudian disusul 2 gempa lanjutan berkekuatan 6,4 dan 6,5 magnitudo di Provinsi Gaziantep, sekitar 700 kilometer sebelah tenggara Ankara.

"Sampai saat ini dilaporkan 51 korban jiwa, ratusan terluka, dan sejumlah bangunan yang runtuh dan rusak berat, akibat ketiga gempa," kata KBRI Turki dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Gempa Turki: 360 Orang Tewas, 1.000 Lainnya Terluka di Turki dan Suriah

KBRI Turki pun kini telah berkoordinasi dengan otoritas lokal di daerah tersebut, Satgas Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) serta Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di sekitar lokasi.

"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia," jelas KBRI Turki.

Menurut badan penanggulangan bencana AFAD, di Turki, sedikitnya 76 orang tewas dan lebih dari 440 terluka.

Baca juga: Video Detik-detik Bangunan Apartemen Ambruk Diguncang Gempa Turki M 7,8, Ratusan Orang Meninggal

Sedangkan di negara tetangganya, Suriah, setidaknya 237 orang tewas dan lebih dari 630 orang terluka.

Hal ini dilaporkan kantor berita negara Suriah SANA, mengutip seorang pejabat Kementerian Kesehatan negara itu.

Kematian ini dilaporkan terjadi di kota Aleppo, Latakia, Hama, dan Tartus.

Menurut kelompok 'White Helmets' yang secara resmi dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, sebuah organisasi kemanusiaan yang dibentuk untuk menyelamatkan orang-orang yang terluka dalam konflik, ratusan orang pun kini masih terjebak di bawah reruntuhan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini