Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua Gubernur di Jepang kecewa dengan laporan bahwa Mitsubishi Heavy Industries (MHI) telah meninggalkan pengembangan jet penumpang pertama yang diproduksi di dalam negeri, Space Jet (SJ, yang sebelumnya MRJ), dan memutuskan untuk mundur dari bisnis tersebut.
"Jika laporan itu benar, saya sangat kecewa," tekan Gubernur Omura Selasa ini (7/2/2023).
Pada tahun fiskal 2014, prefektur Aichi menjual sekitar 72.000 meter persegi tanah prefektur yang berdekatan dengan Bandara Nagoya (Kota Toyoyama, Prefektur Aichi) kepada perusahaan untuk mendukung pembangunan.
Dengan membeli tanah milik negara dan membangun jalan di sekitarnya, prefektur sebenarnya membayar selisih sekitar 27,4 miliar yen dari harga jual tanah tersebut.
Pada konferensi pers Selasa (7/2/2023) Gubernur Omura mengindikasikan bahwa jika pembangunan SJ benar-benar ditinggalkan, ia akan membahas dengan MHI penanganan tanah yang dijual di masa depan.
Dia menambahkan, "Industri kedirgantaraan adalah industri yang berkembang dengan potensi pertumbuhan dan memiliki masa depan, dan kami akan terus mengeksplorasi kemungkinan bekerja sama dengan pemerintah."
Pada konferensi pers di hari yang sama, Gubernur Prefektur Mie, Ichimi Katsuyuki berkata, "Ada lebih dari 10 perusahaan di prefektur yang mengharapkan untuk memproduksi suku cadang, terutama di Kota Matsusaka, dan saya merasa sangat disayangkan dari sudut pandang industri atas penghentian SJ."
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@jepang.com Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.