TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Indonesia untuk Suriah, Wajid Fauzi mengatakan pihaknya menyiagakan Selter KBRI di Suriah untuk perlindungan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak bencana gempa bumi 7,8 magnitudo di Turki dan Suriah.
Wajid menyampaikan selter KBRI tersebut sejatinya disiapkan untuk para pekerja migran yang alami masalah di Aleppo dan Latakia. Namun untuk sekarang selter ini difokuskan menampung WNI yang terdampak.
“Selter KBRI kita siapkan sesungguhnya biasanya kita siapkan untuk para pekerja migran yang alami masalah di Aleppo dan Latakia. Namun untuk saat ini kita fokuskan, kita siagakan untuk mereka yang terdampak dari peristiwa gempa itu sendiri,” kata Wajid dalam konferensi pers daring Kementerian Luar Negeri, Selasa (7/2/2023).
Adapun selter KBRI kata Wajid, memiliki fasilitas lengkap mulai dari tempat tidur, kamar mandi, hingga tempat beristirahat yang memadai.
“Pada saat terjadi gempa kemarin, ada 3 pekerja migran kita yang berada di selter dan alhamdulillah sekarang mereka dalam keadaan baik-baik saja,” katanya.
“Selter kita siapkan lengkap ada tempat tidur, ada tempat mandi, tempat istirahat yang menurut saya mencukupi,” jelas dia.
Adapun terdapat 5 provinsi di Suriah yang terdampak gempa. Diantaranya Provinsi Aleppo, Latakia, Hamat, Homs, dan Tartus. Namun sejauh ini belum terdapat laporan bahwa ada WNI di Suriah yang menjadi korban luka maupun meninggal dunia. Kendati begitu pihak KBRI masih terus berusaha mencari informasi kemungkinan adanya WNI yang terdampak.
“Dari 5 provinsi tersebut tercatat ada 116 WNI, sejauh ini tidak ada info yang terdampak, namun kami terus berusaha mencari tahu kemungkinan adanya WNI yang terdampak,” ungkap Wajid.
Seperti diketahui, dilaporkan sebanyak 3.823 orang dilaporkan tewas dalam gempa berkekuatan 7,8 magnitudo di Turki dan Suriah.
Berdasarkan laporan terakhir, korban tewas akibat gempa ini di Turki telah meningkat menjadi 2.379, sedangkan angka terbaru yang tercatat dari Suriah mencapai 1.444 orang.
Survei Geologi AS mencatat gempa itu terjadi tepat setelah pukul 04:00 Senin pagi waktu setempat, 23 kilometer (14,2 mil) timur Nurdagi, Provinsi Gaziantep, pada kedalaman 24,1 kilometer (14,9 mil).
Baca juga: Gempa Turki dan Suriah: 4.372 Orang Tewas, Mengapa Gempa Turki Sangat Mematikan?
Sebelumnya, Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki mengungkapkan gempa tersebut lterjadi pada pukul pukul 4.17 waktu setempat dengan pusat gempa di Distrik Pazarcik di Provinsi Kahramanmaras pada kedalaman 7 kilometer.
Provinsi Gaziantep dan Provinsi Kahramanmaras terletak dekat dengan perbatasan Turki dan Suriah.