TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Duta Besar RI untuk Ankara Turki, Lalu M Iqbal mengatakan bahwa ada belasan kota di Turki yang terdampak gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter, sekitar 500 Warga Negara Indonesia (WNI) bermukim di sana.
Ia pun menyampaikan jika ada keluarga maupun kerabat yang memiliki saudara atau teman WNI kini berada di Turki, untuk memastikan terlebih dahulu di daerah mana kerabat mereka bermukim.
Sekitar 500 WNI saat ini tercatat bermukim di sejumlah wilayah yang terdampak gempa di negara itu, meliputi Adana, Adiyaman Kahramanmaras yang menjadi episentrum gempa, Gaziantep, Diyarbakir, Hatay, Kilis, Sanliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig dan Elbistan.
Sedangkan 90 persen dari total 6.500 WNI yang berada di Turki, menempati wilayah yang aman dari gempa seperti kawasan Marmaris seperti kota Istanbul, Bursa, Kocaeli, Canakkal, Kirklareli.
Kemudian kawasan Anatolia Tengah yakni kota Ankara, Syakarya, Karabuk, Kastamonu, Zonguldak, Samsun, Barten, Afyon, Kutahya dan Eskisehir.
Serta kawasan Agean, meliputi kota Isparta, Antalya, Izmir, Bodrum dan Mugla.
Untuk keluarga atau kerabat yang memiliki kenalan WNI yang tinggal di wilayah tidak terdampak gempa, Dubes Lalu meminta mereka tidak perlu khawatir dan tidak disarankan menghubungi Hotline KBRI.
Ia menuturkan bahwa Hotline KBRI saat ini sedang difokuskan untuk menangani WNI yang terdampak langsung gempa tersebut.
"Bagi mereka yang memiliki keluarga, kerabat atau teman di Turki yang berada di luar 11 kota yang terkena dampak langsung tersebut, tidak perlu khawatir dan tidak disarankan untuk menghubungi hotline KBRI Ankara sehingga akan memberikan kesempatan kepada hotline untuk fokus menangani WNI yang terdampak langsung," kata Dubes Lalu, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/2/2023).
Sementara itu khusus untuk daerah Kayseri, kata dia, gempa terasa di kota Kayseri namun kondisi aman dan tidak ada korban maupun bangunan yang runtuh.
Baca juga: KBRI Turki: Sekira 500 WNI Bermukim di Wilayah Terdampak Gempa
Perlu diketahui, hingga saat ini, korban tewas akibat gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 skala richter di Turki telah meningkat menjadi 2.379, sedangkan angka terbaru yang tercatat dari Suriah mencapai 1.444 orang.
Angka ini membuat jumlah total korban tewas di dua negara itu sejauh ini menjadi 3.823 orang.
Dikutip dari laman The Guardian, Selasa (7/2/2023), ribuan lainnya terluka dan upaya pemulihan masih jauh dari kata 'selesai'.
Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan, karena banyak orang yang diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.