TRIBUNNEWS.COM - Berbagai macam kisah terus terdengar setelah gempa berkekuatan 7,8 dan 7,5 SR mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023).
Baik itu kisah mengharukan atau menyedihkan, selalu tercipta ketika proses evakuasi korban gempa Turki.
Satu di antara kisah datang dari seorang wanita bernama Nurgul Atay.
Berbicara kepada Associated Press, Nurgul Atay mendengar suara ibunya di bawah reruntuhan bangunan rumahnya akibat gempa Senin lalu.
Wanita yang berasal dari Kota Antakya, Provinsi Hatay, Turki itu mengatakan, suara ibunya yang berada di bawah reruntuhan itu sangat terdengar jelas.
Akan tetapi, tim penyelamat tidak memiliki alat berat yang dibutuhkan untuk mengevakuasi ibu Atay.
Baca juga: Pesawat Israel dan Iran Parkir Berdampingan, Rusia Ukraina Kompak Bantu, Gempa Turki Satukan Dunia
Dengan minimnya alat berat, Atay pasrah dan mengatakan ibunya tak akan selamat.
"Kalau saja kami bisa mengangkat lempengan beton itu, kami bisa menjangkaunya," ujar Atay.
"Ibuku berumur 70 tahun, dia tidak akan bisa bertahan lama," lanjutnya.
Perlu diketahui, Provinsi Hatay di Turki menjadi wilayah dengan korban tewas terbanyak.
Menurut Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, sebanyak 1.647 orang tewas di Hatay.
Baca juga: Daftar Negara yang Kirimkan Bantuan untuk Turki dan Suriah Setelah Kejadian Gempa
Sementara 1.846 orang telah berhasil diselamatkan di Hatay pada Selasa malam.
Bandara Hatay ditutup setelah gempa menghancurkan landasan pacu, mempersulit upaya penyelamatan.
Menjadi Gempa Terkuat Sejak 1999