News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pria Palestina Meninggal Dunia setelah Koma di Sel Tahanan, Israel Diminta Bertanggung Jawab

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pengunjuk rasa bertopeng mengibarkan bendera Palestina di dekat api ban selama bentrokan dengan pasukan Israel menyusul protes untuk mengecam pawai bendera nasionalis tahunan melalui Yerusalem, dekat pemukiman Beit El di pintu masuk utara ke kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada 29 Mei 2022. - Ribuan orang Israel memulai pawai bendera nasionalis tahunan melalui Yerusalem yang secara teratur memicu kemarahan Palestina, setahun setelah ketegangan di Kota Suci yang disengketakan meledak menjadi perang. Sekitar 3.000 polisi dikerahkan untuk acara yang menandai penaklukan Israel tahun 1967 atas Yerusalem timur, rumah kompleks masjid Al-Aqsa yang terletak di tempat yang dipuja orang Yahudi sebagai Temple Mount. (Photo by ABBAS MOMANI / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Seorang tahanan Palestina meninggal dunia pada Jumat (10/2/2023), setelah mengalami koma.

Tahanan tersebut bernama Ahmad Abu Ali (48), yang sedang menyelesaikan dua tahun sisa masa tahanan dari hukuman 12 tahunnya.

Ia mengalami koma di selnya pada Kamis (9/2/2023) malam dan langsung dilarikan ke rumah sakit Soroka Israel di daerah Naqab selatan (Negev).

Abu Ali menderita penyakit termasuk masalah jantung kronis dan diabetes, menurut Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS).

Gerakan tahanan Palestina mengumumkan keadaan siaga dan beberapa aksi protes pada Jumat (10/2/2023) pagi sebagai tanggapan atas kematian Abu Ali.

Protes ini termasuk mengembalikan semua makanan untuk satu hari, menutup bagian penjara, dan menolak bekerja sama dengan otoritas penjara selama tiga hari berkabung, dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Protes Perlakuan Terhadap Palestina, Walikota Barcelona Tangguhkan Hubungan dengan Israel

Kelalaian Medis

Kelompok tahanan (PPS) mengatakan dia meninggal akibat kelalaian medis oleh otoritas penjara Israel.

Mereka menganggap Israel bertanggung jawab atas kematiannya.

"Masalah kesehatannya disertai dengan penundaan yang disengaja oleh administrasi penjara dalam memberinya perawatan yang diperlukan dan dalam melakukan pemeriksaan medis untuknya dan menindaklanjuti status kesehatannya hingga menyebabkan kematiannya hari ini,” kata PPS dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan, Abu Ali memiliki masalah kesehatan sebelum dipenjara pada tahun 2012.

Namun, kesehatannya telah memburuk secara serius selama berada di balik jeruji besi karena kebijakan umum kelalaian medis.

“Tidak ada perawatan yang layak di penjara,” kata Amany Sarahneh, juru bicara PPS.

Kerabat Fuad Mohammad Abed berduka selama prosesi pemakamannya di kota Palestina Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Israel, pada 2 Januari 2023. - Tentara Israel membunuh dua warga Palestina dalam serangan Tepi Barat pada hari Senin saat menghancurkan rumah dua warga Palestina yang dituduh membunuh seorang tentara Israel, kata para pejabat Palestina. Tentara Israel telah memasuki desa Kafr Dan untuk menghancurkan tempat tinggal para penyerang yang terlibat dalam penembakan yang berdekatan dengan Persimpangan Gilboa (Jalame), di mana Mayor Bar Falah terbunuh, kata militer Israel. (Photo by JAAFAR ASHTIYEH / AFP) (AFP/JAAFAR ASHTIYEH)

Baca juga: 13 Warga Palestina Terluka setelah Pasukan Israel Gerebek Kamp Pengungsi Aqbat Jabr

Amany mengatakan Abu Ali tidak dibawa ke rumah sakit untuk tindak lanjut secara teratur – yang merupakan sesuatu yang dihadapi semua tahanan yang sakit.

Mereka harus menunggu berbulan-bulan dan terkadang bertahun-tahun untuk pemeriksaan medis dan operasi yang mengerikan.

Bahkan, pemeriksaan itu terkadang hanya dilakukan setelah mendapat tekanan dari para tahanan itu sendiri atau pengacara mereka.

Dokter spesialis tidak tersedia secara teratur, kecuali dokter gigi, dan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas diberikan sebagai obat untuk hampir semua masalah kesehatan.

Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Otoritas Palestina (PA) mengatakan dalam sebuah pernyataan, pihaknya mengutuk kejahatan pembunuhan tahanan Ahmad Abu Ali.

“Tidak terbayangkan bahwa kebisuan internasional terus berlanjut dalam menghadapi kejahatan sistematis ini,” kata komisi itu.

Sejumlah Kendaraan Taktis pasukan Israel menghadang pengunjuk rasa Palestina selama bentrokan di pintu masuk utama desa Beita di utara Tepi Barat. Kamis (29/7/2021) Menyusul protes terhadap pembunuhan seorang pria Palestina lokal dan menuntut pengembalian tubuhnya dari tahanan Israel. (JAAFAR ASHTIYEH / AFP) (AFP/JAAFAR ASHTIYEH)

Baca juga: Indonesia Dukung Terciptanya Kerja Layak di Palestina 

Kematian Tahanan Palestina

Kematian Abu Ali bukanlah kematian tahanan Palestina yang pertama.

Kasus serupa pernah terjadi selama bertahun-tahun sebelumnya.

Pada November 2021, tahanan Palestina Sami Umour, 39, meninggal setelah penundaan operasi yang sangat dibutuhkan selama berbulan-bulan untuk masalah jantung serius yang dideritanya, dikutip dari Middle East Eye.

Saat ini, ada sekitar 4.700 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, termasuk 150 anak-anak dan 34 wanita. 

Jumlah ini termasuk sekitar 600 narapidana yang sakit dengan berbagai penyakit, serta lebih dari 20 orang yang menderita kanker.

Sementara itu, 835 tahanan ditahan di bawah penahanan administratif, sebuah kebijakan kontroversial Israel yang memungkinkannya menahan warga Palestina tanpa dakwaan atau pengadilan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina VS Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini