Salah satu dari kontraktor yang ditahan, Mehmet Yasar Coskun, seorang kontraktor yang membangun kompleks perumahan kelas atas 12 lantai di Antakya yang runtuh akibat gempa.
Coskun ditangkap di bandara Istanbul saat dia hendak naik pesawat ke Montenegro.
Blok perumahan, yang berisi 249 apartemen, baru selesai satu dekade lalu.
Coskun mengatakan kepada jaksa bahwa dia tidak tahu mengapa itu runtuh.
Baca juga: Usai Luluh Lantak Diguncang Gempa Bumi, Pengusaha di Turki Dibayangi Aksi Penjarahan
“Kami memenuhi semua prosedur yang ditetapkan dalam undang-undang,” katanya kepada kantor berita negara, Anadolu.
Peristiwa terburuk
Secara terpisah, Kepala Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Martin Griffiths menggambarkan gempa itu sebagai peristiwa terburuk dalam 100 tahun di Timur Tengah.
Griffiths memperkirakan jumlah korban tewas setidaknya dua kali lipat dari data saat ini.
Gempa kembar menempati peringkat bencana alam paling mematikan ketujuh di dunia pada abad ini.
Situasi di Suriah
Sementara itu, gempa yang dirasakan dan menghancurkan Suriah yang dilanda perang saudara menempatkan negara itu pada situasi yang semakin menyedihkan.
Baca juga: Pemerintah Indonesia Kirim Emergency Medical Team untuk Korban Gempa Turki
PBB mencela kegagalan masyarakat internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke tempat paling membutuhkan.
Konvoi baru 10 truk PBB yang membawa persediaan mendesak berupa terpal plastik, selimut, dan kasur untuk barat laut Suriah tiba melalui Turki pada Minggu (12/2/2023).
Griffiths mengatakan Suriah membutuhkan jauh lebih banyak bantuan untuk jutaan orang yang rumahnya hancur terkena bencana.
Di Suriah saja 5,3 juta orang dilaporkan kehilangan tempat tinggal.
PBB mengatakan sedikitnya 870.000 orang sangat membutuhkan makanan panas di seluruh Turki dan Suriah.
Bentrokan telah dilaporkan terjadi di beberapa daerah Turki selatan di mana militan Kurdi dan pemberontak Suriah beroperasi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)