Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WELLINGTON – Pemerintah Selandia Baru mengonfirmasi tambahan satu orang tewas setelah badai Gabrielle menerjang kota Auckland di Pulau Utara negara itu.
“Kami menemukan satu korban meninggal akibat terjebak banjir di wilayah Gisborne,” kata seorang pejabat Selandia Baru, Kamis (16/2/2023).
Sebelumnya, Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins mengatakan sebanyak empat orang tewas termasuk seorang petugas pemadam kebakaran akibat terjebak tanah longsor. Dengan ditemukannya kembali satu korban tewas, menjadikan total korban tewas akibat badai Gabrielle tersebut menjadi lima orang.
Hipkins juga menyatakan siap berkoordinasi dengan pihak terkait dalam upaya pemulihan ketika badai Gabrielle mulai menjauh dari Selandia Baru.
"Fokus kami saat ini adalah melakukan misi penyelamatan nyawa bagi mereka yang terkena dampak banjir," kata Hipkins dalam sebuah pernyataan, Rabu (15/2/2023).
"Tolong jangan kembali ke rumah sampai Anda diberi izin untuk melakukannya," tambahkan, seraya memperingatkan situasi tetap berbahaya meski cuaca membaik.
Dikutip dari Channel News Asia, pejabat pemerintah Selandia Baru memperkirakan 10.500 orang telah mengungsi akibat badai Gabrielle, dengan 9.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Pemulihan Mulai Berlangsung
Ketika Badai Gabrielle mulai menjauh dari Selandia Baru, otoritas penerbangan setempat mengatakan penerbangan domestik dan internasional kembali dibuka meskipun jadwal penerbangan terganggu selama beberapa hari ke depan.
Baca juga: Selandia Baru Umumkan Keadaan Darurat Nasional di Tengah Terjangan Badai Gabrielle
“Jadwal penerbangan domestik dan internasional dari Bandara Auckland mulai pulih,” kata otoritas penerbangan Selandia Baru, mengutip Reuters, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Badai Gabrielle Mulai Menjauh dari Selandia Baru, Warga Masuki Fase Pemulihan
Sementara itu, Pelabuhan Napier masih ditutup karena gelombang masih cukup tinggi.
Pemerintah Selandia Baru juga telah mengumumkan keadaan darurat secara nasional demi mempermudah upaya evakuasi para korban yang terdampak badai Gabrielle.