Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Sejumlah lansia di Wuhan, China menggelar aksi unjuk rasa menantang reformasi sistem asuransi kesehatan masyarakat.
Aksi unjuk rasa ini merupakan yang kedua kalinya terjadi di Wuhan. Awal bulan ini, aksi serupa juga telah terjadi untuk menentang pemangkasan tunjangan pengobatan bagi para pensiunan pegawai pemerintah.
Seorang penjaga toko yang menyaksikan aksi unjuk rasa itu mengatakan polisi telah menutup akses ke lokasi demi mencegah lebih banyak orang bergabung dalam aksi tersebut.
Baca juga: China Bela Diri, Tuding AS Telah 10 Kali Kirimkan Balon Pengintai ke Beijing
“Para lansia berkumpul menolak pemangkasan tunjangan kesehatan,” kata penjaga toko itu.
Adapun sebuah video yang dibagikan melalui media sosial menunjukkan pengunjuk rasa menyanyikan lagu komunis global, ‘The Internationale’.
Tak hanya itu, tagar #healthinsurance juga sempat menjadi trending topik di Weibo (platform mirip Twitter di China) pada Rabu (15/2/2023).
Sementara itu, konsultan risiko politik menyoroti "pincangnya" aturan, di mana sebagian besar pejabat tidak terpengaruh oleh reformasi.
"Pegawai negeri dan staf lembaga publik masih berhak mendapatkan asuransi bantuan medis bersubsidi selain skema asuransi kesehatan karyawan," kata konsultan risiko politik SinoInsider dalam sebuah catatan.
Di negara tirai bambu aksi unjuk rasa semacam itu sebenarnya jarang terjadi karena pihak berwenang akan menjaga ketertiban umum secara ketat, di mana oposisi diredam. Meskipun demikian, ekspresi kemarahan publik terkadang muncul, termasuk protes terhadap aturan ketat Covid-19, yang kemudian dibatalkan.