Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Menteri Urusan Sosial Spanyol, Ione Belarra telah meminta pemerintah untuk menurunkan harga produk-produk pokok dengan memperkenalkan diskon, karena biaya makanan terus meningkat di negara itu di tengah inflasi dua digit.
"Pengurangan pajak pertambahan nilai (PPN, yang dikenal di Spanyol sebagai IVA) telah terbukti tidak cukup karena harga barang-barang kebutuhan pokok masih 'tertinggi'," cuit Belarra di akun Twitternya pada Kamis lalu.
Ia pun mendesak Partai Pekerja Sosialis Spanyol (PSOE) yang berkuasa untuk mensubsidi keranjang konsumen dasar sebesar 14 persen.
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (18/2/2023), dirinya juga menyampaikan usulan untuk menurunkan harga ke tingkat yang terlihat sebelum konflik terjadi di Ukraina.
Baca juga: Sosok Istri Pemain Timnas Maroko Achraf Hakimi, Seorang Aktris Keturunan Tunisia-Spanyol
Menurutnya, 'banyak keluarga Spanyol yang tidak bisa menunggu lebih lama lagi'.
Belarra berargumen bahwa subsidi yang diusulkan akan membantu mengurangi dampak inflasi yang melonjak pada konsumen, bahkan ia menyarankan intervensi harga.
Perlu diketahui, inflasi makanan di Spanyol tetap berada di atas 15 persen, meskipun ada pemotongan IVA pada beberapa produk dasar.
Institut Statistik Nasional (INE) melaporkan pada Rabu lalu menyatakan bahwa pada Januari lalu, inflasi mereda dari 15,7 persen yang tercatat pada Desember 2022, namun masih berkecamuk pada tingkat 15,4 persen untuk makanan dan minuman non-alkohol.
Rumah tangga yang kekurangan uang di Spanyol pun terpukul oleh melonjaknya harga pada sebagian besar daging, ikan, yogurt, mentega, sereal, kopi, teh serta makanan bayi, karena barang-barang ini tidak diklasifikasikan sebagai bahan pokok dan tidak menerima potongan pajak.
Pembacaan inflasi Januari secara keseluruhan lebih tinggi dari perkiraan INE, dan berdiri di 5,9 persen dengan kenaikan 0,6 persen dari Desember 2022.