TRIBUNNEWS.COM - Administrasi kepresidenan Joe Biden secara resmi menyimpulkan bahwa Rusia telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan selama invasi ke Ukraina.
Pernyataan itu diucapkan oleh wakil presiden AS Kamala Harris pada hari Sabtu (18/2/2023), The Guardian melaporkan.
Ia berjanji bahwa mereka yang terlibat "akan dimintai pertanggungjawaban".
Berbicara di Konferensi Keamanan Munich lima hari menjelang satu tahun invasi Rusia di Ukraina, Harris berkata:
“Dalam kasus tindakan Rusia di Ukraina, kami telah memeriksa buktinya, kami mengetahui standar hukumnya, dan tidak ada keraguan: ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan."
“Dan saya katakan kepada semua orang yang telah melakukan kejahatan ini, dan kepada atasan mereka yang terlibat dalam kejahatan itu – Anda akan dimintai pertanggungjawaban.”
Baca juga: Populer Internasional: Mantan Satpam Jadi Mata-mata Rusia - Serangan ISIS Tewaskan 53 Warga Suriah
Dalam pidatonya, Harris menambahkan bahwa Rusia telah “dilemahkan” oleh perang.
Dia mengatakan bahwa aliansi transatlantik lebih kuat dari sebelumnya.
"Dan yang paling penting, semangat rakyat Ukraina tetap bertahan," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, menteri luar negeri AS, Antony Blinken, mengatakan bahwa anggota pasukan Rusia telah melakukan pembunuhan dengan gaya eksekusi terhadap pria, wanita, dan anak-anak Ukraina.
Rusia juga disebut melakukan penyiksaan terhadap warga sipil dalam tahanan melalui pemukulan, penyetruman, dan eksekusi semena-mena; melecehkan.
Selain itu, Rusia bersama pejabat lainnya, telah mendeportasi ratusan ribu warga sipil Ukraina ke Rusia, termasuk anak-anak yang dipisahkan secara paksa dari keluarga mereka.
Baca juga: Hari ke-360 Konflik Rusia-Ukraina: Putin dan Zelensky Sepakat Lakukan Pertukaran 202 Tahanan Perang
“Tindakan ini tidak acak atau spontan; mereka adalah bagian dari serangan Kremlin yang meluas dan sistematis terhadap penduduk sipil Ukraina,” tambah Blinken.
Pernyataan resmi AS atas kejahatan perang Rusia, tidak membawa konsekuensi langsung bagi perang itu sendiri atau tanggapan Barat.