TRIBUNNEWS.COM - Presiden China, Xi Jinping memerintahkan pencarian dan penyelamatan terhadap 53 orang yang terjebak di tambang batu bara, Mongolia Dalam, Rabu (23/2/2023).
Berdasarkan laporan CCTV, dua orang tewas, enam lainnya luka-luka, dan 53 orang terjebak di dalam tambang yang runtuh pada Rabu pagi.
“Kita harus melakukan segala upaya yang mungkin untuk menyelamatkan orang hilang dan merawat yang terluka,” kata Xi seperti dikutip Reuters.
"Pejabat harus menggunakan semua kekuatan mereka untuk menyelamatkan dan merawat yang terluka, melindungi keamanan nyawa dan harta benda orang serta stabilitas sosial secara keseluruhan," tuturnya, seperti dilaporkan NDTV.
CCTV juga melaporkan, runtuhnya tambang batu bara itu terjadi di area luas dan terbuka yang dioperasikan oleh Perusahaan Pertambangan Batu Bara Xinjing.
"Sejumlah staf pekerja dan kendaraan telah terkubur," kata CCTV.
Baca juga: Tambang Batu Bara di China Runtuh, 2 Pekerja Tewas 53 Lainnya Hilang
Dikatakan bahwa bahwa petugas penyelamat telah dikirim ke tempat kejadian.
PM China serukan penyelidikan penyebab kecelakaan
Perdana Menteri China, Li Keqiang menyerukan penyelidikan segera atas penyebab kecelakaan itu, menurut kantor berita tersebut.
Tambang batu bara yang runtuh dimiliki oleh Perusahaan Pertambangan Batu Bara Xinjing dan terletak di Kota Alxa League.
8 tim penyelamat dikerahkan
The Paper melaporkan, delapan tim penyelamat yang terdiri dari lebih dari 330 personel telah dikirim ke lokasi.
Mereka dikirim bersama dengan lebih dari 100 buah peralatan penyelamat, .
Baca juga: Jaringan Hybrid LTE Rambah Wilayah Tambang Batu Bara Sangatta