Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Pasukan militer Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Korea Selatan mengadakan latihan gabungan pertahanan rudal balistik di perairan timur Semenanjung Korea pada Rabu (22/2/2023).
Komando Indo-Pasifik militer AS mengatakan latihan tersebut dilakukan untuk meningkatkan interoperabilitas pasukan dan mempererat hubungan trilateral dengan Jepang dan Korea Selatan dalam menghadapi ancaman rudal Korea Utara.
“Latihan gabungan ini mencerminkan nilai-nilai bersama kita dan tekad melawan mereka yang menantang stabilitas regional,” kata Komando Indo-Pasifik militer AS.
Baca juga: Rudal ICBM Korea Utara Jatuh di Luar ZEE Jepang Pagi Ini, Belum Ada Laporan Kerusakan
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Jepang menyebut latihan itu sebagai bagian dari komitmen ketiga negara untuk melindungi keamanan dan kemakmuran bersama.
“Sangat penting bagi kami, Korea Selatan, dan Amerika Serikat untuk terus meningkatkan stabilitas dan keamanan di Kawasan Semenanjung Korea saat Pyongyang terus mengancam dengan rudalnya,” kata Kementerian Pertahanan Jepang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Korea Utara telah meluncurkan dua rudal balistik jarak dekat pada Senin (20/2/2023).
Bahkan peluncuran itu juga disertai dengan ancaman yang disampaikan Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, untuk mengubah kawasan Pasifik menjadi 'lapangan tembak'.
“Frekuensi menggunakan Pasifik sebagai jangkauan tembak kami bergantung pada karakter aksi pasukan AS,” kata Kim Yo Jong dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Pemerintah KCNA.
Sejumlah analis mengatakan, Korea Utara kemungkinan akan melakukan lebih banyak pengujian senjata, termasuk kemungkinan rudal berbahan bakar padat baru.