TRIBUNNEWS.COM - Duta Besar Rusia menyela momen mengheningkan cipta yang sedang dilakukan anggota Dewan Keamanan PBB untuk mengenang para korban yang tewas dalam perang di Ukraina.
Dilansir Sky News, saat para anggota Dewan Kemanan PBB mulai berdiri untuk mengheningkan cipta, duta besar Rusia Vasily Nebenzya berulang kali mengangkat tangan dan mengetuk mikrofonnya.
Setelah diberi kesempatan untuk berbicara, Nebenzya berkata:
"Kami bangkit untuk mengingat semua korban dari apa yang telah terjadi di Ukraina, mulai tahun 2014."
"Semua yang tewas, semua nyawa tak ternilai harganya."
Nebenzya kemungkinan menyinggung soal nyawa orang Rusia yang telah hilang saat berperang di Ukraina sejak pasukan Moskow menginvasi dan mencaplok Semenanjung Krimea pada tahun 2014.
Mengheningkan cipta dilanjutkan setelahnya.
Baca juga: Beda dengan NATO dan Uni Eropa, Rusia Respons Positif Peta Jalan Ukraina yang Dibuat China
Momen interupsi itu terjadi sebelum Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dalam konferensi pers untuk memperingati satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, 24 Februari 2023.
Zelensky mengatakan dia berencana untuk bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping.
Dia tidak mengatakan kapan pertemuan seperti itu bisa terjadi.
"Saya berencana untuk bertemu Xi Jinping dan percaya ini akan bermanfaat bagi negara kita dan keamanan dunia," katanya.
China memiliki hubungan dekat dengan Rusia.
Negara itu bertujuan untuk memposisikan dirinya sebagai perantara perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Zelensky mengatakan pada konferensi pers di Kyiv bahwa China sudah mulai berbicara tentang Ukraina dan itu tidak buruk.