TRIBUNNEWS.COM - Komando Operasi Selatan Ukraina mengungkapkan hasil pengamatan pergerakan pasukan Rusia di Laut Hitam pada Selasa (28/2/2023).
Formasi kapal Rusia di Laut Hitam telah meningkat secara signifikan, meski terjadi badai saat itu.
Pihak Ukraina mengatakan setidaknya ada 17 kapal, di antaranya 5 kapal pembawa rudal, termasuk 2 kapal bawah air dengan total tembakan kaliber yang dapat mencapai 32 rudal.
Situasi di Ukraina selatan semakin sulit karena pasukan Rusia meluncurkan tembakan di tepi kanan.
Tercatat empat kematian dan lima orang terluka akibat penembakan itu, dikutip dari Komando Operasi Selatan Ukraina.
Baca juga: Ukraina Luncurkan Drone ke Rusia, Presiden Vladimir Putin Minta FSB Perketat Perbatasan
Beberapa gedung swasta dan apartemen, gedung administrasi, taman kanak-kanak, gedung pertanian, mobil, dan sistem komunikasi rusak.
Pasukan Rusia juga melakukan penembakan di wilayah perairan muara Dnipro-Buzka.
Selain itu, pasukan Rusia tidak menghentikan pengintaian udara, yang berarti serangan rudal tidak dikecualikan.
Sehingga, alarm udara di Ukraina selatan berbunyi lebih sering karena tingkat ancaman yang semakin meningkat.
Pada hari yang sama, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pasukan Rusia menargetkan lima wilayah, selain Ukraina selatan.
Lima wilayah itu adalah Kupyansk, Lymansk, Bakhmutsk, Avdiivsk, dan Shakhtarsk.
Pasukan Rusia melakukan lebih dari 20 serangan dari sistem salvo roket.
Baca juga: Kremlin Sebut Rusia Terbuka Negosiasi Akhiri Perang Ukraina, tapi Tak Lepaskan Klaim atas 4 Wilayah
Pihak Ukraina mengatakan ancaman serangan rudal masih tinggi di seluruh Ukraina.
Di arah Volyn, Poliske, Siversk dan Slobozhansk, situasi operasional tidak berubah secara signifikan.