TRIBUNNEWS.COM - Tentara Ukraina mengatakan mereka menangkap seorang petugas medis Rusia yang dipaksa mengoperasikan tank dalam pertempuran baru-baru ini.
Dilansir Insider, para prajurit itu mengatakan kepada The New York Times bahwa petugas medis itu ditugaskan mengemudikan tank selama pertempuran tiga minggu di dekat Vuhledar di tenggara Ukraina.
Pejabat Ukraina mengatakan pertempuran di wilayah itu adalah pertempuran tank terbesar dalam perang sejauh ini.
Selama pertempuran, pasukan Rusia disebut membuat kesalahan.
Mereka memajukan tank langsung ke wilayah Ukraina tapi gagal merebutnya, kata laporan itu.
Tank Rusia mengalami kekalahan telak di Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-372: 3 Minggu Pertempuran di Vuhledar, Rusia Kehilangan 130 Tank
Pejabat AS memperkirakan bahwa Moskow kemungkinan kehilangan setengah dari tank tempur utamanya sejak akhir Februari 2022.
Menurut Oryx, sebuah situs intelijen sumber terbuka, hampir 1.800 tank Rusia telah hancur, rusak, ditangkap, atau ditinggalkan.
Bahkan pasukan tank Rusia yang telah lama dianggap elit — seperti Tentara Tank Pengawal Pertama — telah berulang kali dikalahkan oleh Ukraina dalam pertempuran dan menelan banyak korban.
Sementara itu, penugasan petugas medis Rusia ke tank menyoroti masalah terpisah yang dihadapi militer Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin dinilai kekurangan pasukan yang terampil untuk melakukan tugasnya.
Sering kali, ia mengirim tentara yang tidak berpengalaman dan tidak siap untuk maju ke garis depan.
Para pejabat senior militer AS mengatakan pada bulan Januari bahwa Rusia menjalankan strategi yang gagal.
Rusia mengerahkan pasukan yang kurang perlengkapan dan kurang terlatih ke garis depan, di mana mereka harus mengisi kekosongan dalam unit yang hancur.
Baca juga: Pejabat Pro-Rusia: Tank Leopard 2 Terlihat di Bakhmut, Hanya Soal Waktu Kota Itu Jatuh ke Moskow