Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Intelijen militer Inggris mengungkapkan pasukan Ukraina kini sedang menghadapi tekanan kuat dari militer Rusia saat mempertahankan Kota Bakhmut.
“Ukraina memperkuat daerah itu dengan unit elit, sementara tentara reguler Rusia dan pasukan militer swasta kelompok Wagner telah maju lebih jauh ke pinggiran utara Bakhmut,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam buletin intelijen hariannya.
Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengklaim pasukan Rusia gagal mengepung Bakhmut dan pasukan Ukraina telah menangkis banyak serangan di dalam dan sekitar kota.
Seorang analis urusan militer Ukraina, Oleh Zhdanov mengatakan dirinya tidak dapat mendeteksi tanda-tanda langsung bahwa Kyiv akan memerintahkan mundur dari kota.
"Saat ini situasinya kurang lebih stabil. Dalam hal kemajuan pasukan Rusia, praktis kami menghentikannya," katanya.
Seperti diketahui, Rusia belum lama ini mengatakan Bakhmut akan menjadi batu loncatan untuk menyelesaikan perebutan kawasan industri Donbas, salah satu tujuan terpenting Moskow.
Baca juga: Pertempuran Berkecamuk di Bakhmut, Menhan Rusia Sergei Shoigu Inspeksi Garis Depan Ukraina Timur
Untuk itu, Rusia terus menggempur rute terakhir dari Bakhmut pada Jumat (3/3/2023), bertujuan untuk menyelesaikan pertempuran dan mendekatkan Moskow ke kemenangan besar pertamanya dalam perang.
Baca juga: Wagner Rusia Minta Pasukan Ukraina Mundur dari Kota Bakhmut sebelum Jalur Keluar Ditutup
Terlepas dari itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, yang menyebut Bakhmut sebagai "benteng", berterima kasih kepada para pasukan Ukraina di kota itu dalam pesan video, tetapi tidak memberikan rincian pertempuran itu.