TRIBUNNEWS.COM - Kejaksaan Manhattan, Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa mantan Presiden Donald Trump bisa saja menghadapi tuntutan pidana atas dugaan skema pembayaran bintang film dewasa Stormy Daniels, New Yorks Times melaporkan pada Kamis (9/3/2023).
Dijelaskan, laporan NY Times mengutip empat sumber yang tidak disebutkan namanya.
The Times melaporkan bahwa tidak biasa bagi calon terdakwa untuk ditawari kesempatan untuk bersaksi di hadapan jaksa jika jaksa penuntut tidak siap menuntut orang tersebut.
Seorang pengacara Trump mengonfirmasi kepada Reuters bahwa Trump telah diundang untuk bersaksi.
"Ia memiliki kesempatan untuk muncul di hadapan jaksa seperti yang dilakukan semua orang yang patuh pada penyelidikan," kata pengacara Trump, Susan Necheles kepada Reuters.
Meski diberi kesempatan bersaksi, situasi ini menunjukkan bahwa Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg bisa menuntut presiden, dan jaksa masih bisa menolak mendakwa Trump.
Baca juga: Pengakuan Terbaru Bintang Porno Stormy Daniels Mengenai Hubungannya dengan Donald Trump
Dikutip Independent, dakwaan pidana terhadap Trump dalam skandal seks dengan Stormy Daniels sudah lama dibuat.
Penyelidikan atas dugaan skema pembayaran kembali mencuat tahun 2018.
Diketahui, mantan pengacara Trump, Michael Cohen, menghadapi dakwaan federal terkait dengan skema yang sama.
Cohen membayar Daniels $ 130.000 pada musim gugur 2016 sebagai imbalan untuk tidak mengatakan bahwa berselingkuh dengan Trump.
Sementara Trump sendiri membantah berhubungan seks dengannya.
Kala itu, Cohen dilaporkan bekerja sama dengan kantor Kejaksaan Distrik New York dan diharapkan untuk bersaksi di hadapan dewan juri.
Baca juga: Eks Bintang Porno Stormy Daniels vs First Lady Melania Trump Saling Serang, Lontarkan Kata Jorok
Korban pemerasan
Di sisi lain, tim hukum Trump pada Kamis (9/3/2023) mengatakan bahwa mantan presiden adalah korban "pemerasan."
"Presiden Trump adalah korban pemerasan saat itu, sama seperti dia sekarang," bunyi pernyataan itu.
“Ini memalukan bagi jaksa Demokrat, dan memalukan bagi New York City," imbuh pernyataan itu.
Jalan menuju pencalonan presiden AS 2024
Kasus hukum ini juga menambah tantangan yang dihadapi Trump menjelang pencalonan presiden untuk Partai Republik pada 2024 mendatang.
Dikutip Guardian, Trumo merupakan kandidat presiden pertama yang diumumkan untuk maju pilpres 2024.
Baca juga: Donald Trump Klaim Jika Ia Jadi Presiden AS Saat Ini, Tak akan Ada Orang Mati di Ukraina
Sebagian besar jajak pendapat menunjukkan Trump mengungguli saingan potensial termasuk gubernur Florida Ron DeSantis.
Masalah hukum Trump lainnya terus meningkat.
Mantan presiden itu juga menghadapi penyelidikan penasihat khusus departemen kehakiman atas dokumen rahasia yang disita dari resor mewah, Mar-a-Lago miliknya di Florida musim panas lalu, dan upayanya untuk membatalkan hasil pemilihan presiden 2020.
Hubungan terlarang terburuk
Stormy Daniels membuat pengakuan mengenai skandal seks-nya dengan Donald Trump.
Menurutnya hubungan terlarang dengan Trump adalah 90 menit terburuk dalam hidupnya.
Hal itu diungkapkan Daniels saat melakukan podcast dengan mantan pengacara Trump, Michael Cohen.
Baca juga: Dendam Atas Pembunuhan Qassem Soleimani, Iran Masih Bertekad Bunuh Trump, Pompeo hingga McKenzie
Cohen yang dulu adalah penasihat hukum bagi Trump, kini telah berubah menjadi pengkritiknya.
Sedangkan skandal perselingkuhan Trump dengan Daniels, terjadi antara 2006 dan 2007.
Peselingkuhan tersebut diyakini terjadi ketika istri Trump, Melania tengah melahirkan putra mereka, Barron Trump.
Daniels pun mengungkapkan mengapa percintaannya dengan Trump menjadi yang terburuk dalam hidupnya.
Daniels mengungkapkan Trump kerap berkata kotor sebelum mereka bercinta, dan juga melontarkan ancaman kepadanya.
“Yang pasti itu adalah 90 detik terburuk dari hidup saya, karena membuat saya semakin membenci diri sendiri,” ujar Daniels kepada Cohen pada podcast-nya, Mea Culpa seperti dikutip dari Times Now.
Pada kesempatan itu, Cohen yang semasa menjadi pengacara Trump kerap menyudutkan Daniels, yang kala itu melakukan tuntutan meminta maaf kepada artis porno tersebut.
Baca juga: Donald Trump Mengaku Tahu Cara Hentikan Perang Rusia-Ukraina dalam 24 Jam, tapi Enggan Mengatakannya
Ia menyadari telah menyakiti Daniels dengan membayarnya 130 juta dolar AS atau setara Rp1,8 miliar sebagai uang tutup mulut.
Pembayaran tersebut merupakan bagian dari kesepakatan agar Daniels tak mengungkapkan ke publik mengenai perselingkuhan itu.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)