Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengajukan proposal anggaran kepada Kongres AS yang antara lain akan mencakup pajak 25 persen untuk miliarder serta kenaikan tarif untuk investor dan perusahaan kaya.
Menurut Bloomberg, rencana tersebut akan diumumkan selama kunjungan Biden ke negara bagian Pennsylvania pada Kamis waktu setempat.
Dikutip dari Russia Today, Jumat (10/3/2023), selain 'pajak minimum 25 persen' bagi miliarder, dia juga akan menggandakan tarif pajak keuntungan modal untuk investasi menjadi 39,6 persen dari 20 persen, serta menaikkan pungutan pendapatan pada perusahaan dan orang kaya Amerika.
Sedangkan tarif pajak perusahaan akan naik menjadi 28 persen dari sebelumnya 21 persen.
Proposal tersebut tampaknya memiliki sedikit peluang untuk lolos di Kongres AS, mengingat Biden telah gagal mendorong rencana serupa.
Bahkan sebelum Partai Demokrat kehilangan kendali atas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS dalam pemilihan paruh waktu.
Ketua DPR, Kevin McCarthy dari Partai Republik, mengatakan pada Rabu lalu bahwa ia 'tidak percaya menaikkan pajak adalah jawabannya'.
"Melakukannya dalam ekonomi dengan pertumbuhan rendah seperti ini hanya akan lebih merugikan kita dan menempatkan kita ke dalam resesi," tegas McCarthy.
Kedua belah pihak juga terkunci dalam perdebatan alot mengenai kenaikan plafon utang AS, yang mencapai ambang 31,4 triliun dolar AS pada Januari 2023 dan mengancam akan memicu gagal bayar utang pemerintah federal.
Baca juga: Joe Biden Calonkan Eks Bos Mastercard Jadi Pemimpin Bank Dunia
Pusat Kebijakan Bipartisan, sebuah think tank AS telah memperingatkan pada Februari lalu bahwa uang yang ada dapat habis pada musim panas jika plafon tidak segera dinaikkan.
Pemerintahan Biden memang belum menanggapi laporan terbaru itu, namun Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan dalam konferensi pers pada Rabu lalu bahwa Biden akan mempresentasikan rencana anggarannya pada Kamis waktu setempat.
Jean-Pierre menyampaikan bahwa pemerintah AS berfokus pada 'membuat orang kaya dan perusahaan besar membayar bagian mereka yang adil, tanpa menaikkan pajak atas orang Amerika yang berpenghasilan kurang dari 400.000 dolar AS'.
Baca juga: Presiden Joe Biden Janjikan Bantuan Militer 500 Juta Dollar AS untuk Ukraina
Menurut Bloomberg, mereka yang menghasilkan 400.000 dolar AS akan mendapat kenaikan tarif pajak tertinggi menjadi 39,6 persen dari 37 persen.
Jean-Pierre menegaskan bahwa Biden ingin bekerja 'melalui cara bipartisan' dan siap berbicara dengan Partai Republik mengenai anggaran ini.