Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pihak berwenang Malaysia diminta melakukan pencarian baru untuk mengungkap kasus sebenarnya dari insiden jatuhnya pesawat MH370, sembilan tahun setelah menghilang dari radar di atas Laut China Selatan (LCS).
Permintaan tersebut muncul setelah perusahaan robotika kelautan Amerika Serikat, Ocean Infinity mengklaim telah menemukan bukti baru tentang kemungkinan lokasi pesawat MH370.
Kasus ini berawal saat pesawat Boeing 777 itu sedang dalam perjalanan dari Bandara Internasional Kuala Lumpur ke Beijing, China dengan mengangkut 239 penumpang pada 8 Maret 2014.
Namun pesawat ini kemudian menghilang dari jaringan kurang dari satu jam dalam perjalanannya.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (10/3/2023), selama tiga tahun, Malaysia, China dan Australia telah mencarinya di Samudera Hindia, tempat yang diyakini menjadi lokasi jatuhnya pesawat.
Namun pencarian tersebut selalu berakhir dengan 'tangan kosong'.
Pencarian pun secara resmi dibatalkan pada Januari 2017, tanpa ada kesimpulan yang dibuat tentang kemungkinan yang terjadi pada penerbangan misterius itu.
Kendati demikian, berbicara kepada The Guardian dalam peringatan ke-9 insiden tersebut, CEO Ocean Infinity Oliver Plunkett mengatakan bahwa setelah perusahaannya melakukan pencarian yang gagal pada 2018, kini pihaknya telah memperoleh bukti baru yang akhirnya dapat mengarah pada penemuan pesawat tersebut.
Baca juga: Temuan Puing MH370 di Madagaskar Kuatkan Teori Pilot Sengaja Jatuhkan Pesawat
Meskipun ia tidak membagikan informasi secara spesifik terkait temuan itu, Plunkett berharap dapat meyakinkan pemerintah Malaysia dalam beberapa minggu mendatang untuk memberi lampu hijau pada pencarian lain dan meluncurkannya akhir tahun ini atau pada 2024.
Inisiatif ini juga didukung oleh Voice370, sebuah grup kerabat penumpang yang berada di dalam pesawat MH370 yang hilang itu.
Sementara itu, film dokumenter baru Netflix berjudul 'MH370: The Plane That Disappeared' telah membangkitkan kembali minat publik terhadap misteri tersebut dan menjelaskan teori-teori baru.
Baca juga: Tragedi MH370 Nyaris Terulang, Pesawat Malaysia Airlines Mendadak Menukik, Penumpang Menjerit
Seorang Peneliti sukarelawan di perusahaan citra satelit Tomnod yang sekarang sudah tidak beroperasi, Cyndi Hendry mengatakan kepada pembuat film Netflix bahwa ia menemukan apa yang tampak seperti puing-puing pesawat di Laut Cina Selatan hanya beberapa hari setelah pesawat itu menghilang.
Ia mengklaim posisi puing itu ribuan mil dari area pencarian utama.
Hendry, yang menjelajahi citra satelit, mengklaim telah menemukan potongan-potongan reruntuhan yang 'hampir cocok' dengan MH370 di lepas pantai Vietnam, dekat tempat pesawat itu hilang dari radar.
Baca juga: Penulis Buku Klaim Pesawat Malaysia Airlines MH370 Ditembak Tak Sengaja oleh Rudal Militer
Ia pun mencoba menghubungi penyelidik dan Malaysia Airlines untuk membagikan temuannya, namun klaim tersebut diabaikan, setelah perusahaan Inggris Inmarsat memaparkan data yang menunjukkan bahwa pesawat itu jatuh di Samudera Hindia.