TRIBUNNEWS.COM - Polisi Jepang menangkap tiga orang pada hari Rabu (8/3/2023) terkait prank "jorok" sekelompok pemuda di sebuah restoran sushi, NHK melaporkan.
Video prank pemuda tersebut sudah viral pada awal Februari lalu.
Dalam video tersebut, terlihat Yoshino Ryoga (21) menjilati botol kecap dan alat-alat makan di restoran Kura Sushi di Nagoya.
Karena aksinya itu, Yoshino dijuluki "teroris sushi" oleh media Jepang.
Pihak restoran kemudian mengajukan pengaduan kerugian kepada polisi dan menerima permintaan maaf dari Yoshino.
Selain Yoshino, polisi juga menangkap dua remaja karena dicurigai menghalangi operasional restoran.
Baca juga: Ambil Sushi Orang Lain, Iseng Taruh Wasabi Sushi Orang Lain, Tindak Pidana
Ketiganya bertemu melalui media sosial, kata polisi.
Pemuda lainnya terlihat di video mengambil satu potong sushi di mesin berjalan, membuat pelanggan lain yang kemudian mengambil piring sushi itu, kekurangan sebagian porsinya.
Mengutip NPR, Jepang memiliki restoran sushi dengan mesin berjalan atau memutar.
Restoran seperti itu sudah sejak tahun 1950-an.
Piring-piring sushi akan berjalan mengitari meja pelanggan.
Pelanggan dapat memilih dan mengambil sendiri sushi yang mereka suka.
Peralatan makan dan kondimen, seperti jahe atau kecap, sudah ada di meja untuk digunakan seperlunya.
Baca juga: Cara Makan Sushi Yang Benar di Jepang, Ini Nasehat Chef Sushi Profesional
Akindo Sushiro, perusahaan yang menjalankan restoran tempat Yoshino melakukan prank, mengatakan telah mengganti botol kecapnya, mensterilkan cangkirnya, dan memindahkan peralatan dan peralatan makannya ke satu titik.
Kura Sushi juga memasang kamera yang dilengkapi AI untuk mendeteksi perilaku mencurigakan, misalnya pelanggan meletakkan kembali piring yang sudah diambilnya.
Gerak-gerik abnormal itu kemudian akan membunyikan alarm untuk staf di dapur, sehingga mereka dapat melaporkan perilaku jahat itu ke polisi.
Meskipun budaya Jepang sangat menghargai sushi dan tata kramanya, ini bukanlah prank pertama di restoran sushi dengan mesin berjalan.
Di restoran lain, orang iseng mengambil atau menyentuh pesanan pengunjung lain atau menyiramnya dengan wasabi pedas.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)