TRIBUNNEWS.COM - Iran dan Arab Saudi sepakat memulihkan hubungan diplomatik, menurut media pemerintah setempat.
Kedua negara itu juga akan membuka kembali kedutaan dalam waktu dua bulan mendatang.
Pemulihan hubungan diplomatik antara dua negara Timur Tengah itu didukung oleh pemerintah China.
Bahkan perwakilan dari China yaitu Wang Yi ikut hadir dalam pertemuan ini.
Dilansir Al Jazeera, media pemerintah mengunggah gambar dan video sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani dengan penasihat keamanan nasional Saudi Musaad bin Mohammed al-Aiban.
"Setelah menerapkan keputusan itu, para menteri luar negeri kedua negara akan bertemu untuk mempersiapkan pertukaran duta besar," kata televisi pemerintah Iran.
Baca juga: Irak Kena Karma, Bentrok Musuh Bebuyutan Iran, Setelah Gusur Timnas U20 Indonesia di Piala Asia
Dalam rekaman yang ditayangkan oleh media Iran, Wang Yi mengucapkan selamat untuk kedua negara.
"Kedua belah pihak telah menunjukkan ketulusan," kata Wang Yi yang menjabat sebagai diplomat paling senior China.
"China mendukung penuh perjanjian ini," tambahnya.
Saudi Press Agency mengonfirmasi perjanjian tersebut bersamaan dengan pernyataan bersama dari Arab Saudi dan Iran.
Dikatakan kedua negara telah sepakat untuk menghormati kedaulatan negara dan tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing.
Pernyataan itu juga mengatakan Riyadh dan Teheran telah sepakat untuk mengaktifkan perjanjian kerja sama keamanan yang ditandatangani pada 2001, lapor Guardian.
Baca juga: Pemerintah Iran Akhirnya Tanggapi Kasus Keracunan Ribuan Murid Perempuan, Sejumlah Orang Ditangkap
Upaya meningkatkan perdamaian dan keamanan
Riyadh, Teheran, dan Beijing menyatakan keinginan mereka untuk mengerahkan semua upaya untuk meningkatkan perdamaian dan keamanan regional dan internasional.