Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Korea Utara kembali menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut lepas pantai timurnya pada Selasa (14/3/2023) malam, saat Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan mengadakan latihan militer gabungan skala besar.
“Militer Korea Selatan berada dalam siaga tinggi dan mempertahankan postur kesiapan penuh dalam koordinasi erat dengan Amerika Serikat,” kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan informasi tentang rudal tersebut, dan mereka belum memastikan adanya kerusakan di dalam negeri terkait peluncuran tersebut.
Baca juga: Korea Utara Kembali Gelar Uji Coba Rudal, Kali Ini Luncurkan 2 Rudal Balistik Jarak pendek
Adapun Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno akan memastikan lebih lanjut apakah dua rudal balistik Korea Utara tersebut terbang di atas zona ekonomi eksklusif Jepang.
"Kami melihat ada kemungkinan Korea Utara akan meningkatkan tindakan provokatif lebih lanjut, termasuk peluncuran rudal dan uji coba nuklir," kata Matsuno.
"Kami akan melanjutkan kerja sama yang erat dengan AS dan Korea Selatan atas gerakan militer Korea Utara, dan mengumpulkan serta menganalisis informasi dengan pengawasan,” sambungnya.
Sementara itu, komando Indo-Pasifik AS mengatakan peluncuran dua rudal balistik terbaru tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap personel atau wilayah AS dan sekutunya, tetapi mengatakan program senjata Korea Utara yang melanggar hukum memiliki efek destabilisasi.