TRIBUNNEWS.COM - Jet tempur Rusia menabrak drone Amerika Serikat (AS) yang sedang melakukan pengawasan dan pengintaian militer AS di sekitar Laut Hitam pada Selasa (14/3/2023), lapor TASS.
Tentara Rusia meluncurkan jet Su-27 Rusia untuk menghantam drone pengintai militer AS, MQ-9 pada Selasa (14/3/2023).
Drone AS itu jatuh ke Laut Hitam setelah mengalami kerusakan yang cukup signifikan.
Jet Rusia Su-27 menghantam baling-baling drone, membuatnya tidak dapat dioperasikan, dikutip dari Reuters.
Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan manuver tajam drone tak berawak atas kecelakaan itu.
Pihak Rusia juga menegaskan, jetnya tidak melakukan kontak.
Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-384 Invasi: ICC Buka 2 Kasus Kejahatan Perang Rusia
Mereka mengatakan drone itu terbang dengan transponder dimatikan.
Menanggapi insiden tersebut, Departemen Luar Negeri AS memanggil Duta Besar (Dubes) Rusia.
Selengkapnya, simak rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-385 berikut ini, dikutip dari The Guardian.
AS panggil Dubes Rusia
Departemen Luar Negeri AS memanggil duta besar Rusia atas insiden drone.
Gedung Putih mengatakan jatuhnya drone itu unik dan akan diangkat langsung oleh pejabat departemen luar negeri dengan rekan-rekan Rusia mereka.
Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-383 Invasi: Unit Kraken Hancurkan 2 Menara Observasi Rusia
Insiden tabrakan drone sebagai provokasi
Duta Besar Rusia untuk AS menyebut insiden itu sebagai 'provokasi'.
Kantor berita negara RIA Rusia mengutip pernyataan Anatoly Antonov.
“Kami tidak ingin ada konfrontasi antara Amerika Serikat dan Rusia," katanya.
"Kami mendukung pembangunan hubungan pragmatis”.
Antonov melontarkan komentar itu setelah dipanggil ke Departemen Luar Negeri AS.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-382, Kota Bakhmut Disebut Zona Pembunuhan
Misi rutin ISR
Pentagon mengatakan drone itu dalam misi rutin ISR (intelijen, pengawasan, pengintaian).
Brigadir Jenderal Angkatan Udara AS Pat Ryders mengatakan Rusia tidak memiliki pesawat tak berawak itu.
Namun ia menolak mengatakan apakah Rusia sedang mencari puing-puing itu sehingga intelijen militernya dapat membedahnya.
Rusia tidak akui penggunaan senjata udara
Kementerian pertahanan Rusia menyatakan bahwa para pejuangnya "tidak menggunakan senjata udara dan tidak melakukan kontak" dengan drone AS.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-381: Wagner Terima Amunisi dari Moskow
Ukraina tetap pertahankan Bakhmut
Presiden Volodymyr Zelensky dan pemimpin militernya telah sepakat untuk tetap mempertahankan kota Bakhmut yang terkepung di bagian timur.
Jenderal Valerii Zaluzhnyi, panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina, mengatakan pertahanan Bakhmut adalah "kepentingan strategis yang terpenting".
"Itu adalah kunci stabilitas pertahanan seluruh lini depan," katanya.
Fosfor putih ditembakkan dari Rusia
Wartawan AFP di Ukraina Timur telah melaporkan melihat fosfor putih ditembakkan dari posisi Rusia di jalan tak berpenghuni menuju Bakhmut di dekatnya.
Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-380 Invasi: 6 Rudal Hipersonik Gempur Pasukan Zelensky
Senjata yang mengandung fosfor adalah senjata pembakar yang penggunaannya terhadap warga sipil dilarang, tetapi dapat digunakan terhadap sasaran militer di bawah konvensi tahun 1980 yang ditandatangani di Jenewa.
The Guardian tidak dapat memverifikasi laporan ini dari AFP.
Update kesepakatan biji-bijian
PBB berusaha keras pada Selasa untuk memastikan kesepakatan ekspor biji-bijian Ukraina yang bertujuan untuk meredakan krisis pangan global dapat berlanjut.
Pembicaraan antara pejabat tinggi Rusia dan PBB di Jenewa berakhir Senin dengan Moskow mengatakan tidak akan menentang perpanjangan apa yang disebut Inisiatif Butir Laut Hitam, seperti yang dikhawatirkan banyak orang.
Serangan di Kramatorsk
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-378: Kelompok Pro-Ukraina Diduga Lakukan Serangan Nord Stream
Setidaknya satu orang tewas dan tiga orang terluka dalam penembakan di Kramatorsk, di wilayah Donetsk pada Selasa (14/3/2023) pagi.
Presiden Ukraina mengatakan enam bangunan bertingkat tinggi rusak.
"Negara jahat terus berperang melawan penduduk sipil," katanya.
"Setiap serangan yang merenggut nyawa tak bersalah harus menghasilkan hukuman yang sah dan adil yang menghukum pembunuhan," tegasnya.
Moskow tidak akui yurisdiksi ICC
Moskow mengatakan tidak mengakui yurisdiksi pengadilan pidana internasional (ICC) di Den Haag.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-377: Kyiv dan Moskow Sama-sama Kekurangan Amunisi
Sebelumnya muncul laporan bahwa pengadilan diharapkan mengeluarkan surat perintah penangkapan pertama terhadap individu Rusia atas perang di Ukraina.
Jaksa penuntut di pengadilan dilaporkan akan secara resmi membuka dua kasus kejahatan perang.
Dikatakan, pihak berwenang akan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk beberapa orang Rusia yang dianggap bertanggung jawab atas penculikan massal anak-anak Ukraina dan penargetan infrastruktur sipil Ukraina.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)