TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Rusia membantah Moskow sedang mempersiapkan mobilisasi militer kedua untuk perang di Ukraina.
Sebelumnya, ramai beredar kabar soal kantor militer di sejumlah wilayah Rusia yang meminta tentara cadangan untuk mengklarifikasi informasi pribadi mereka.
Komisaris militer Rusia di wilayah Voronezh dan Lipetsk telah mengumumkan akan mengirimkan panggilan kepada orang-orang yang memenuhi syarat untuk memperbarui data pendaftaran militer mereka.
Mereka mengatakan tidak ada mobilisasi dan hanya memperbarui data.
“Otoritas negara dan Kementerian Pertahanan telah menetapkan tugas menjaga catatan militer dalam format digital. Kami memanggil warga wilayah kami yang terdaftar di militer untuk mengklarifikasi data pribadi mereka,” kata Valery Gerasimenko, militer wilayah Lipetsk, Rabu (15/3/2023).
“Tidak ada kegiatan mobilisasi,” lanjutnya, dikutip dari The Moscow Times.
Baca juga: Rusia Ingin Ambil Puing Drone AS di Laut Hitam, Pentagon Cegah Kebocoran Data
Kabar ini juga didukung oleh pernyataan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Ketika ditanya tentang pemanggilan tentara, Dmitry Peskov mengatakan itu adalah praktik umum.
"Semua data perlu diklarifikasi dan diperbarui,” kata Dmitry Peskov, Rabu.
Namun, kantor pendaftaran militer Rusia dilaporkan telah menawarkan orang untuk pergi berperang di Ukraina selama pemeriksaan ini.
Situs berita independen Verstka mengutip sumber militer dari wilayah Voronezh dan Distrik Federal Siberia.
Bulan lalu, jurnalis independen, Farida Rustamova dan Maksim Tovkailo, melaporkan otoritas Rusia telah membuat database digital warga negara yang memenuhi syarat untuk wajib militer.
Basis data dilaporkan mencakup data pribadi, yang dikumpulkan dari Komisi Pemilihan Pusat, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Layanan Pajak Federal, dan lainnya.
Baca juga: Angkatan Laut China, Rusia dan Iran Gelar Latihan Militer Gabungan di Teluk Oman
Rumor Mobilisasi Tentara Rusia