TRIBUNNEWS.COM - Tim hukum Donald Trump mendesak kantor kejaksaan Manhattan, Amerika Serikat (AS) untuk tidak mendakwa mantan presiden atas perannya dalam membayar uang tutup mulut kepada bintang film dewasa, Stormy Daniels.
Dikatakan, pembayaran akan dilakukan terlepas dari pencalonan presiden dan tidak menggunakan dana kampanye Pilpres AS 2016 kemarin, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Dikutip Guardian, argumen yang diajukan ke kantor kejaksaan menandai pembelaan paling formal yang telah diajukan tim Trump hingga saat ini.
Upaya meyakinkan jaksa wilayah, Alvin Bragg, untuk tidak mengajukan dakwaan juga terbukti sia-sia di tengah meningkatnya sinyal kemungkinan adanya dakwaan.
Pada Rabu (15/3/2023), mantan pengacara Trump Michael Cohen bersaksi selama sekitar dua jam di depan dewan juri.
Ia mengatakan kepada Guardian telah memberikan laporan paling lengkap tentang skema uang tutup mulut.
Baca juga: Donald Trump: Saya akan Biarkan Putin Mencaplok Bagian dari Ukraina untuk Akhiri Perang
Cohen menambahkan bahwa setiap juri mengajukan pertanyaan, yang menyarankan dewan juri yang terlibat secara khusus.
Ia adalah saksi penting karena dia melakukan pembayaran $130.000 kepada Daniels pada akhir Oktober 2016.
Trump kemudian menggantinya sebagai presiden, melalui cek bulanan senilai $35.000 dari rekening giro pribadinya,
Cohen mengaku bersalah pada tahun 2018 atas tuduhan federal yang melibatkan uang tutup mulut.
Stormy Daniels penuhi panggilan kantor kejaksaan
Juga pada Rabu, Daniels sendiri bertemu dengan kantor kejaksaan atas permintaan mereka, kata pengacaranya dalam sebuah tweet.
Daniels menanggapi pertanyaan, katanya, "dan telah setuju untuk menyediakan dirinya sebagai saksi, atau untuk penyelidikan lebih lanjut jika diperlukan".
Baca juga: Jaksa AS Peringatkan Trump Dapat Didakwa atas Skandal Seks dengan Bintang Film Dewasa Stormy Daniels
Kantor kejaksaan telah menanyai setidaknya tujuh orang lain di hadapan dewan juri dan Cohen diharapkan menjadi salah satu saksi terakhir yang dihadirkan.