News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pengadilan Kriminal Internasional Rilis Surat Penangkapan Presiden Vladimir Putin

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi sasaran ICC. Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) merilis surat perintah penangkapan Vladimir Putin atas deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia. Diketahui, Rusia bukan anggota ICC.

TRIBUNNEWS.COM - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) merilis surat perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin atas dugaan deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia, Jumat (17/3/2023).

ICC juga mengeluarkan surat penangkapan untuk komisioner hak anak presiden Rusia, Maria Lvova-Belova, atas tuduhan serupa.

Presiden Vladimir Putin dan Maria Lvova-Belova sama-sama memikul tanggung jawab pidana individu.

Keduanya dianggap memfasilitasi pemindahan paksa anak-anak dari wilayah Ukraina yang diduduki Rusia ke Rusia sejak dimulainya invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

"Ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa setiap tersangka memikul tanggung jawab atas kejahatan perang berupa deportasi penduduk yang tidak sah dan pemindahan penduduk yang tidak sah dari wilayah pendudukan Ukraina ke Federasi Rusia, dengan prasangka terhadap anak-anak Ukraina," kata pernyataan ICC dalam rilis di situsnya, Jumat (17/3/2023), dikutip dari The Moscow Times.

Baca juga: AS Rilis Video Jet Tempur Su-27 Rusia Tabrak Drone AS MQ-9 Reaper di Laut Hitam

Pemerintah Ukraina percaya, ada 16.221 anak Ukraina telah dideportasi ke Rusia pada Februari 2023 lalu.

Pengumuman ICC datang satu hari setelah penyelidikan PBB yang menetapkan soal pemindahan paksa dan deportasi anak-anak Ukraina ke daerah-daerah di bawah kendali Rusia.

Tindakan ini dianggap merupakan kejahatan perang.

Rusia bukan anggota ICC, sehingga tidak jelas bagaimana ICC berencana untuk menegakkan surat perintah tersebut.

Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov (RT.COM)

Baca juga: PBB dan Turki Minta Rusia Perpanjang Perjanjian Ekspor Biji di Laut Hitam Jadi 120 Hari

Kremlin: Rusia Bukan Anggota ICC

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut permintaan untuk mengomentari langkah ICC adalah hal yang keterlaluan dan tidak dapat diterima, mengingat Rusia bukan anggota ICC.

“Rusia, seperti sejumlah negara lain, tidak mengakui yurisdiksi pengadilan ini dan dari sudut pandang hukum, keputusan pengadilan ini batal,” kata Dmitry Peskov kepada wartawan, Jumat (17/3/2023).

Sementara itu, Maria Lvova-Belova mengatakan dia berencana untuk tetap melakukan pekerjaannya, tidak peduli sanksi apa yang dijatuhkan.

“Pertama-tama, komunitas internasional menghargai pekerjaan untuk membantu anak-anak di negara kami, bahwa kami tidak meninggalkan mereka di zona perang," kata Maria.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini