Rusia sering menuduh Ukraina melakukan serangan lintas batas yang terisolasi dengan drone dan cara lain. Ukraina belum mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Medan perang berlumpur
Kondisi cuaca telah menyulitkan kedua belah pihak untuk menggeser garis depan yang relatif tidak berubah sejak November 2022.
“Kedua belah pihak sedang menunggu kondisi cuaca membaik,” kata seorang komandan Ukraina yang menyebut namanya Ruslan.
“Setiap serangan besar tidak mungkin atau setidaknya sangat bermasalah. Waktu berpihak pada mereka yang bertahan," imbuhnya.
Seorang letnan di unit infanteri dekat Bakhmut mengatakan hujan adalah "masalah besar".
"Anak-anak kita tinggal di parit, di lumpur dan mereka harus mempertahankan posisinya,” kata prajurit yang meminta untuk tidak disebutkan namanya itu.
“Jika cuaca mengering dan tetap seperti itu selama tiga atau empat minggu pasti akan ada serangan besar-besaran.”
Pertempuran sengit berlanjut pada Selasa (21/3/2023) di Bakhmut.
Kunjungan Xi Jinping ke Rusia
Namun, analis militer Ukraina Oleh Zhdanov mengatakan serangan di sepanjang garis depan lebih sedikit dari biasanya berlangsung selama 24 jam terakhir.
“Ini bisa dikaitkan dengan kunjungan ke Moskow oleh pemimpin China," kata Zhdanov.
"Mengapa? Karena Putin hampir tidak mungkin menunjukkan agresi di garis depan, terutama karena China telah berbicara mendukung gencatan senjata dan mengakhiri perang. Jadi ini kemungkinan akan berlanjut selama kunjungan dua harinya," jelasnya.
Rusia, yang belum mencetak kemenangan militer besar sejak Agustus, telah melancarkan serangan musim dingin besar-besaran yang melibatkan ratusan ribu tentara cadangan dan narapidana yang direkrut dari penjara .
“Mereka telah kehilangan inisiatif hampir sepanjang garis depan,” kata pakar militer Ukraina Oleksandr Kovalenko di Radio NV Ukraina.
PM Jepang kunjungi Ukraina
Saat kekuatan China menghampiri Rusia, Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Di Kyiv, Kishida berkeliling kota Bucha, - lokasi pembunuhan warga sipil oleh pasukan Rusia.
Ia juga mengunjungi sebuah gereja di luar kota Kyiv pada Selasa (22/3/2023).
Gambar selebaran yang diambil dan dirilis oleh layanan pers Kepresidenan Ukraina pada 21 Maret 2023 ini menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sebelum pertemuan di Istana Mariinsky di Kyiv. Perdana Menteri Jepang tiba di Kyiv pada 21 Maret, setelah Kementerian Luar Negeri mengumumkan dia akan melakukan perjalanan mendadak ke Ukraina.
Dikutip Guardian, Kishida mengaku marah atas kekejaman (pasukan Rusia).
Di sana, ia juga memberikan penghormatan kepada para korban.