Selain itu, dilaporkan ada puluhan orang yang terluka di antara para pengunjuk rasa, termasuk seorang wanita yang kehilangan ibu jarinya di kota Rouen di Normandia.
Darmanin menegaskan bahwa kerusakan akibat kerusuhan kali ini lebih signifikan dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Mendagri Prancis itu menyebut insiden di Bordeaus, di mana pintu masuk ke balai kota dibakar, serta di Lorient di mana kantor polisi menjadi sasaran amukan pengunjuk rasa.
Darmanin menyalahkan kekacauan ini akibat ulah sekitar 1.500 orang yang ia sebut sebagai preman.
Sementara pendapat berbeda disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Serikat CFDT, Marylise Leon, yang menekankan tanggung jawab atas situasi tersebut bukan terletak pada serikat buruh, melankan pemerintah.
"Kerusuhan itu adalah hasil dari kebohongan yang diungkapkan oleh Presiden dan sikap keras kepalanya yang tidak bisa dipahami," ujar Leon.