News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembakan Massal

Video Detik-detik Pelaku Penembakan Massal di Nashville, AS Dilumpuhkan Polisi

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah video detik-detik pelaku penembakan massal di sebuah SD Nashville, Amerika Serikat dilumpuhkan pihak kepolisian.

Pelaku penembakan massal yang menewaskan enam orang di sebuah SD di Nashville, membeli tujuh senjata secara legal dan menyembunyikannya di rumah orang tuanya.

Dikutip dari BBC, penyelidik mengatakan, orang tua tersangka merasa pria berusia 28 tahun itu seharusnya tidak memiliki senjata, dan tidak menyadari bahwa senjata itu disembunyikan di rumah mereka.

Baca juga: Sosok Audrey Hale, Pelaku Penembakan di Covenant School Nashville AS, Alumni hingga Transgender

Enam orang, termasuk tiga anak berusia sembilan tahun, tewas dalam serangan di SD Kovenan.

Tersangka berada di bawah "perawatan dokter untuk gangguan emosional", kata polisi.

Tennessee tidak memiliki undang-undang yang mengizinkan polisi menyita senjata dari tersangka kekerasan.

Meskipun tidak ada apa yang disebut undang-undang bendera merah, polisi mengatakan mereka masih akan berusaha untuk menyita senjata jika pihak berwenang memiliki peringatan bahwa tersangka dapat menimbulkan ancaman.

Murid yang tewas dalam serangan itu adalah Evelyn Dieckhaus (9), Hallie Scruggs (9), dan William Kinney (9).

Baca juga: Insiden Penembakan di Sekolah Nashville AS Menewaskan 3 Anak dan 3 Staf, Tidak Ada Korban WNI

Tiga karyawan dewasa di sekolah itu juga meninggal, yakni Cynthia Peak (61), Katherine Koonce (60), dan Mike Hill (61).

Polisi telah berbicara dengan orang tua tersangka, Audrey Hale, yang dibunuh polisi kurang dari 15 menit setelah serangan dimulai.

Hale, yang diidentifikasi sebagai transgender dan mantan siswa di sekolah tersebut, dipersenjatai dengan tiga senjata, termasuk senapan semi-otomatis.

Serangan itu terjadi setelah si pembunuh melakukan pengawasan terhadap tempat tersebut, menggambar peta dan menulis apa yang oleh polisi digambarkan sebagai "manifesto".

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini