"Nama Indonesia di dunia olahraga tercoreng, ini peristiwa pahit dalam sejarah sepakbola kita," katanya.
Selain itu, Rabbani juga mengungkapkan beberapa event olahraga yang diikuti atlet Israel sebelumnya di Indonesia nyatanya tidak menimbulkan protes dari beberapa pihak.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko: PDIP Sudah Lama Lobi Pemerintah, Minta Timnas Israel Tak Hadir Piala Dunia U20
Bahkan, sambungnya, ada delegasi Israel yang hadir dalam acara kenegaraan yakni COP-13 to the United Nations Framework Convention on Climate Change yang digelar di Bali pada 2007 lalu.
Sehingga, Rabbani menduga penolakan Timnas Israel ini ada kaitannya menjelang Pilpres 2024.
"Sikap kami terkait Piala Dunia U20 terlalu dipolitisasi karena pemilihan presiden telah mendekati waktunya," ujar Rabbani.
Pada akhir artikel tersebut, TOI menyinggung soal Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.
TOI juga mengungkapkan infrastruktur Indonesia dianggap tidak mampu untuk menyelenggarakan event Piala Dunia U20.
"Sepakbola di negara tersebut telah lama dihinggapi masalah infrastruktur dan kekerasan suporter serta masih dirundung ingatan kelam terkait tragedi di stadion (Kanjuruhan) yang menelan korban lebih dari 130 orang," tulis TOI.
Baca juga: Meski Hasilnya Indonesia Tak Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Erick Thohir Diapresiasi AMMI
Selain itu, TOI juga mengutip pernyataan pengamat sepak bola, Justin Lhaksana yang menganggap pencampuradukan politik dan olahraga menjadi bayaran mahal.
"Kita berbicara terkait anak muda yang bermain sepakbola. Mereka tidak memiliki pikiran apapun."
"Mengapa isu ini (olahraga) harus dicampuradukan dengan hal berbau politik?" ujarnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Piala Dunia U20