Meskipun "infeksi saluran pernapasan" tidak menyebabkan kekhawatiran yang berlebihan, diperhitungkan reseksi sebagian paru-paru yang dialami Paus ketika dia menjadi seminaris di Argentina karena pneumonia.
Namun, telah dipastikan bahwa Paus, selain tidak mengidap Covid, juga tidak mengidap PPOK (penyakit paru obstruktif kronik).
Baca juga: Makna Dibalik Batik Tulis Ceplok Mangkara Latar Kawung untuk Paus Fransiskus
Riwayat Penyakit Paus
Paus - yang sebagai pemuda menderita radang paru-paru parah dan sebagian paru-parunya diangkat - memiliki riwayat masalah medis baru-baru ini.
Dikutip dari CNN, dia sering terlihat menggunakan tongkat dan terkadang menggunakan kursi roda karena sakit di lutut kanannya.
Tahun lalu, dia membatalkan perjalanan ke Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan setelah dokter mengatakan dia mungkin juga harus melewatkan perjalanan selanjutnya ke Kanada kecuali dia setuju untuk menjalani terapi 20 hari lagi dan istirahat untuk lututnya.
Dia akhirnya pergi ke Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan pada bulan Februari.
Baca juga: Sri Sultan HB X Cerita Dibalik Hadiah Gunungan hingga Siap Sambut Utusan Paus Fransiskus di Yogya
Francis juga menderita divertikulitis, suatu kondisi umum yang dapat menyebabkan peradangan atau infeksi pada usus besar.
Pada tahun 2021, dia menjalani operasi pengangkatan sebagian usus besarnya.
Pada bulan Desember, Francis mengungkapkan bahwa dia telah menandatangani surat pengunduran dirinya untuk digunakan jika dia menjadi "cacat".
Francis membuat komentar itu dalam sebuah wawancara dengan outlet berita Spanyol, ABC, ketika ditanya apa yang akan terjadi jika seorang paus tiba-tiba tidak dapat menjalankan tugasnya karena masalah kesehatan atau kecelakaan.
Francis mengatakan dia menulis surat itu beberapa tahun lalu dan memberikannya kepada Sekretaris Negara Vatikan saat itu, Kardinal Tarcisio Bertone, yang mengundurkan diri pada 2013.
Baca juga: Paus Fransiskus: Menjadi Homoseksual Bukanlah Kejahatan Tapi Itu Dosa
"Saya sudah menandatangani pengunduran diri saya. Sekretaris Negara saat itu adalah Tarcisio Bertone."
"Saya menandatanganinya dan berkata: 'Jika saya menjadi cacat karena alasan medis atau apa pun, inilah penolakan saya,'" ujar Paus Fransiskus.