TRIBUNNEWS.COM -- Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia menangkap seorang warga Amerika Serikat yang dicurigai menjadi mata-mata.
Evan Gershkovich ditangkap setelah mencoba mendapatkan rahasia negara Rusia.
Demikian diungkapkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Kamis (30/3/2023).
Baca juga: Teheran Segera Eksekusi Dokter Berkewarganegaraan Warga Swedia-Iran, Dituduh Jadi Spion Israel
Evan Gershkovich yang berprofesi sebagai koresponden Wall Street Journal (WSJ) itu ditahan oleh FSB di kota Ekaterinburg pada Kamis.
Berbicara kepada wartawan melalui panggilan konferensi, Peskov diminta untuk mengomentari penangkapan warga Amerika dan apakah Rusia akan bekerja sama dengan dinas keamanan AS dalam masalah ini.
Juru bicara tersebut menyatakan bahwa dia tidak mengetahui detail lengkap kasus tersebut dan masalah tersebut tetap berada di tangan FSB.
Namun, Peskov mengklaim bahwa sejauh yang dia ketahui, Gershkovich telah tertangkap basah mencoba mengumpulkan data intelijen tentang fasilitas pertahanan, yang melanggar undang-undang Rusia tentang rahasia negara.
Koresponden, yang meliput berita dari Rusia, Ukraina, dan bekas Uni Soviet, dapat menghadapi hukuman antara 10 dan 20 tahun penjara jika dituduh melakukan spionase.
Meskipun Gershkovich telah memperoleh kredensial jurnalistik yang diperlukan dari Kementerian Luar Negeri untuk bekerja di Rusia, FSB menuduh bahwa dia "bertindak untuk kepentingan pemerintah AS" ketika dia ditangkap selama "upaya untuk menerima" intelijen rahasia.
Ditanya apakah insiden itu dapat memicu tanggapan dari otoritas AS terkait jurnalis Rusia yang bekerja di Amerika, Peskov mengatakan bahwa Moskow berharap tidak ada pembalasan seperti itu karena “kami tidak berbicara tentang tuduhan di sini. Dia tertangkap basah.”
Baca juga: Pentagon Rilis Selfie Pilot AS yang Terbang di Atas Balon Mata-mata China Sebelum Ditembak Jatuh
WSJ telah bereaksi terhadap insiden tersebut dengan menyatakan bahwa mereka "sangat prihatin dengan keselamatan Tuan Gershkovich".
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan bahwa masalah kemungkinan pertukaran jurnalis WSJ dalam kesepakatan pertukaran belum diangkat.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengklaim bahwa apa pun yang dilakukan Gershkovich ketika dia ditahan oleh FSB, itu "tidak ada hubungannya dengan jurnalisme". Dia berargumen bahwa status koresponden sebelumnya telah digunakan sebagai kedok oleh warga negara Barat lainnya yang mencoba mendapatkan data rahasia Rusia.