TRIBUNNEWS.COM - Pihak Rusia menuduh simpatisan rezim Ukraina meluncurkan serangan melalui bom rakitan pada blogger perang Rusia, Vladlen Tatarsky.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan blogger Rusia pro-perang, Vladlen Tatarsky, sudah lama menjadi target dan sering mendapat ancaman pembunuhan.
Maria mengatakan, keberadaan Vladlen Tatarsky dan konten-kontennya mengancam rezim Kyiv.
Vladlen Tatarsky meninggal dunia setelah menerima paket berisi bom rakitan yang meledak pada Minggu (2/3/2023).
"Vladlen Tatarsky adalah bahaya dan dianggap memprovokasi kebencian kepada rezim Kyiv dengan aktivitas profesionalnya," kata Maria Zakharova.
Dia menyatakan belasungkawa kepada keluarga Vladlen Tatarsky.
Baca juga: Sosok Vladlen Tatarsky, Blogger Militer Pro-Rusia yang Tewas dalam Ledakan di Kafe St Petersburg
Seperti banyak reporter perang Rusia lainnya, Maria mengatakan Vladlen Tatarsky bekerja dengan berani untuk memberi tahu dunia tentang apa yang sebenarnya terjadi di lapangan di Ukraina.
"Wartawan Rusia dianiaya, secara harfiah dicap dengan label khusus pada platform digital yang dimiliki oleh monopoli internet Amerika dan menjadi sasaran perburuan di media Barat,” kata Maria Zakharova, dikutip dari RT.
Maria menambahkan, kelompok dan organisasi hak asasi internasional diam-diam mengabaikan ini.
"Tak satu pun dari pembunuhan wartawan Rusia yang pernah disambut dengan belas kasih di Barat, sementara suara-suara di Kiev sering menggambarkan mereka sebagai sukses," kata Maria Zakharova.
“Kurangnya reaksi di Gedung Putih, di Downing Street, dan di Istana Elysee… (kenyataan) berbicara sendiri,” tambahnya.
Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-404: Blogger Militer Pro-Perang Tewas dalam Ledakan di Kafe
Vladlen Tatarsky Terima Paket Berisi Bom Rakitan
Vladlen Tatarsky tewas dalam ledakan di sebuah kafe St. Petersburg, Rusia, di mana dia sedang berbicara dan bertemu dengan para followers-nya, pada Minggu (2/4/2023).
Dalam acara itu, Vladlen Tatarsky bertemu dengan seorang wanita bernama Nastya.