News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

2 Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Pemukiman Tepi Barat, Palestina

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria mengibarkan bendera Palestina saat dia berdiri di antara wartawan dan penjaga perbatasan Israel selama demonstrasi Hari Tanah di kota Palestina Huwara di Tepi Barat yang diduduki pada 31 Maret 2023. - Hari Tanah memperingati peristiwa 30 Maret 1976, ketika Pasukan Israel menembak dan membunuh enam orang di antara orang Arab Israel dan Palestina yang memprotes penyitaan tanah. (Photo by Jaafar ASHTIYEH / AFP) - 2 warga Israel tewas akibat serangan dua orang bersenjata di Tepi Barat. Israel meminta warganya siaga dengan membawa senjata masing-masing.

Tidak ada kelompok militan yang bertanggung jawab atas penembakan itu.

Namun, juru bicara Hamas, Hazem Qassem memuji serangan itu sebagai pembalasan atas kejahatan yang dilakukan oleh Israel di Tepi Barat dan masjid Al-Aqsa.

Pemuda Palestina membakar ban selama protes di dekat perbatasan Israel-Gaza di sebelah timur kamp pengungsi Jabalia, pada 23 Februari 2023. - Israel dan militan Palestina saling melancarkan serangan udara dan tembakan roket di dalam dan sekitar Gaza, sehari setelah serangan tentara Israel yang paling mematikan di pendudukan Tepi Barat dalam hampir 20 tahun. (Photo by MAHMUD HAMS / AFP) (AFP/MAHMUD HAMS)

Baca juga: AS Kecam Serangan Roket dari Lebanon dan Gaza, Sebut Israel Berhak Bela Diri

Israel Minta Warganya Siaga

Komisaris Polisi Israel, Kobi Shabtai, meminta warga Israel yang memiliki lisensi senjata api untuk membawa senjata mereka setelah serangan itu.

"Ini adalah serangan mematikan yang mengingatkan kita betapa relevannya ancaman teroris dalam berbagai bentuknya. Oleh karena itu, saya menyerukan kepada setiap warga negara yang memiliki senjata berlisensi dan terampil mengoperasikannya secara legal - untuk membawanya hari ini," katanya, dikutip dari Haaretz.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, akan mengadakan penilaian situasi dengan pejabat keamanan senior setelah insiden tersebut, kata kementerian pertahanan.

Kantor Perdana Menteri Israel, mengatakan PM Netanyahu juga akan segera mengadakan penilaian situasi.

Pasukan keamanan Israel berdiri di luar masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem saat jamaah Muslim berkumpul di dalamnya, pada awal 5 April 2023 selama bulan suci Ramadan. - Polisi Israel mengatakan mereka telah masuk untuk mengusir "agitator", sebuah langkah yang dikecam sebagai "kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya" oleh gerakan Islam Palestina Hamas. Situs suci Muslim dibangun di atas apa yang oleh orang Yahudi disebut Temple Mount, situs tersuci Yudaisme. (Photo by Ahmad GHARABLI / AFP) (AFP/AHMAD GHARABLI)

Baca juga: Sederet Fakta Serangan Polisi Israel Saat Umat Muslim Menggelar Tarawih di Kompleks Masjid Al-Aqsa

Duta Besar Uni Eropa untuk Israel, Dimiter Tzantchev, mengutuk keras serangan itu di Twitter, dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

Duta Besar AS untuk Israel Tom Nides juga mengatakan hal senada di Twitter.

"Saya merasa ngeri melihat serangan teror mematikan di Tepi Barat hari ini, di mana seorang ibu terluka parah, dan kedua putrinya terbunuh," tulisnya di Twitter.

"Saya berdoa untuk perdamaian saat kami terus merayakan hari raya," lanjutnya.

Serangan itu terjadi saat meningkatnya ketegangan antara Palestina dan Israel di Yerusalem.

Pada Rabu (5/4/2023), 34 roket ditembakkan dari Lebanon dan Gaza, yang memicu serangan jet Israel di kedua wilayah itu pada Kamis (6/4/2023) malam.

Peluncuran roket dari Lebanon dan Gaza ke Israel dilatarbelakangi oleh penyerbuan polisi Israel ke masjid Al-Aqsa pada Selasa (4/4/2023) hingga Rabu (5/4/2023) pagi.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina VS Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini