TRIBUNNEWS.COM - Rusia atau organisasi Pro-Rusia mungkin dalang di balik bocornya dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) tentang perang di Ukraina.
Pendapat itu diungkapkan oleh tiga pejabat tinggi AS kepada media Reuters pada Jumat (7/4/2023).
Dokumen-dokumen itu tampaknya telah diubah untuk menurunkan jumlah korban yang dialami oleh pasukan Rusia, kata para pejabat AS itu.
Mereka menambahkan penilaian mereka bersifat informal dan terpisah dari penyelidikan resmi kebocoran itu sendiri.
Diberitakan sebelumnya, sebuah dokumen bertanda "sangat rahasia" yang menggambarkan update harian pasukan di Ukraina bocor di media sosial.
Mengutip CBS News, pejabat AS mengatakan bahwa seseorang tampaknya memotret dokumen tersebut dan mempostingnya di Telegram, dan dari sana tersebar di Twitter.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-409: Wartawan WSJ Evan Gershkovich Bantah Tuduhan Spionase
Pejabat Pentagon bekerja untuk menghapus informasi rahasia itu dari media sosial.
Pejabat AS lainnya mengatakan Pentagon sedang mencoba mencari tahu bagaimana dokumen itu bisa bocor dan seberapa serius kebocoran itu.
Kemudian pada Jumat, dokumen rahasia pemerintah yang mencakup tidak hanya Ukraina, tetapi bagian lain dunia mulai muncul di media sosial, menunjukkan telah terjadi kebocoran besar rahasia Pentagon.
Sebanyak lima slide yang menampilkan foto-foto dokumen, diposting di saluran Telegram pro-Rusia pada Kamis.
Foto-foto itu tampak asli, meskipun pejabat AS memperingatkan bahwa beberapa di antaranya tampaknya telah diubah.
Misalnya, salah satu slide mengatakan ada 16.000-17.500 orang Rusia tewas dalam pertarungan, tetapi pejabat pertahanan AS secara terbuka mengatakan bahwa Rusia telah menderita lebih dari 200.000 korban.
Dokumen-dokumen yang diposting juga berumur lebih dari sebulan.
Baca juga: Rencana Perang AS-NATO di Ukraina Bocor, Ungkap Pengintaian terhadap Rusia
Akun Telegram yang mengunggah foto dokumen rahasia itu mengatakan bahwa dokumen yang diposting menggambarkan "rencana rahasia untuk mempersiapkan dan memperlengkapi sembilan brigade Angkatan Bersenjata Ukraina oleh AS dan NATO untuk serangan musim semi."