Satu dokumen yang mencuri perhatian adalah tingkat pengeluaran sistem artileri HIMARS dari AS, padahal informasi itu sangat dirahasiakan.
New York Times juga mengabarkan, dokumen itu berisi informasi peralatan Ukraina dan perkiraan tanggal kapan mereka siap menghadapi pasukan Rusia.
Selain persiapan, dokumen itu juga menyebutkan kerugian Ukraina yang tidak dapat diperbaiki sekitar 150.000-200.000 ribu kematian.
Pejabat Ukraina telah mengumumkan serangan besar di beberapa titik musim semi ini, menggunakan tank, kendaraan lapis baja, dan artileri yang telah disediakan oleh AS dan sekutunya.
Ukraina juga mengeluhkan kekurangan amunisi, meminta lebih banyak.
Meski tidak mungkin untuk memverifikasi keaslian dokumen tersebut, Pentagon mengatakan kepada New York Times pada hari Kamis (6/4/2023), mereka sedang menyelidiki kemungkinan kebocoran dan mencoba menghapusnya dari internet.
Baca juga: Potret Pilu Anak-anak Ukraina Kembali ke Rumah Usai Dideportasi
Tanggapan Ukraina
Ukraina menanggapi berita bocornya dokumen rahasia perang AS-NATO di negaranya.
Penasihat kantor kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan dokumen-dokumen itu adalah palsu.
"Sejak runtuhnya Uni Soviet, badan intelijen telah merosot ke titik di mana mereka hanya dapat merehabilitasi diri mereka sendiri dengan Photoshop dan 'pembuangan informasi palsu'," katanya di Twitter.
Mykhailo Podolyak berpendapat, isu kebocoran data rahasia adalah untuk mengalihkan perhatian, menimbulkan keraguan, saling curiga, dan perselisihan.
Mykhailo mengatakan, Rusia sedang mencoba mengganggu serangan balik di Ukraina.
Ia memperingatkan, rencana Ukraina yang sebenarnya akan terlihat di lapangan dalam waktu dekat.
Baca juga: Soal Rincian Bantuan ke Ukraina Bocor, Diubah Tampak Seperti Pembaruan Harian
Kontroversi