Tiga karyawan Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) termasuk di antara mereka yang tewas dalam aksi kekerasan tersebut, memaksa organisasi tersebut menghentikan operasinya untuk sementara waktu di Sudan.
Seruan untuk gencatan senjata dari komunitas internasional pun telah meningkat karena kekerasan di ibu kota Sudan, Khartoum telah berkecamuk.
Pada Senin kemarin, AS dan Inggris bergabung untuk mendesak kembalinya negosiasi di Khartoum.
Rusia sebelumnya menyuarakan keprihatinan tentang situasi di Sudan dan telah mendorong 'pihak-pihak yang berkonflik untuk menunjukkan kemauan politik dan menahan diri serta mengambil tindakan cepat untuk menghentikan tembakan'.
Para pemimpin dari Afrika Timur dilaporkan mengadakan sesi pertemuan virtual darurat dan mendesak penghentian segera permusuhan antara pihak-pihak yang berkonflik.
Mesir juga menawarkan dirinya sebagai mediator dalam konflik tersebut.